Indonesia memiliki kondisi tektonik yang beragam dengan adanya subduksi aktif,
rangkaian kepulauan gunung api dan tumbukan. Pergerakan subduksi dari kerak
samudera Lempeng Indo-Australia di bawah Jawa dan Sumatera, mengalami
perubahan menjadi tumbukan kerak Benua Australia dengan Busur Banda barat di
sepanjang Pulau Flores, Sumba dan Timor. Kondisi tektonik ini menyebabkan
munculnya gunung api yang tersebar pada sekitar pulau. Gunung api yang terbentuk
memunculkan potensi panas bumi. Potensi panas bumi ini dipengaruhi oleh adanya
aliran panas yang terjadi pada daerah subduksi. Distribusi aliran panas ini dapat
digunakan untuk memperkirakan temperature bawah permukaan bumi dengan
beberapa faktor pendukung lainnya seperti nilai konduktivitas termal dan panas
radioaktif. Pada penelitian ini, solusi persamaan geotherm dengan asumsi berada
pada kondisi steady state 1D dapat digunakan untuk menghasilkan gradient
geotherm. Gradient geotherm yang dihasilkan merupakan model lapisan dari
lintasan penampang tomografi seismic yang melewati Pulau Flores, dan Pulau
Timor yang diasumsikan terdiri dari lima lapisan litostratigrafi. Perhitungan
menggunakan Software Excel. Hasil perhitungan ini menunjukkan kondisi geologi
berpengerauh terhadap variasi temperatur pada lintasan. Pada zona partial melting,
yang berada di Pulau Flores, ketiga parameter yang diukur menunjukkan nilai yang
lebih tinggi dibanding wilayah di sekitarnya, dengan nilai panas radioaktif berkisar
0,02-3,7 µW/m3, nilai konduktivitas termal pada tiap lapisan berkisar 2,8-3,2
W/mºC dan nilai aliran panas berkisar 42 m/Wm2