Pekerjaan pembangunan jalan tidak sebidang (underpass) di bawah jalur
perlintasan kereta api merupakan proyek yang kompleks dan berisiko tinggi,
sehingga memerlukan pertimbangan teknis yang mendetail serta perhatian khusus
terhadap aspek stabilitas dan keselamatan struktur. Kompleksitas ini muncul karena
pelaksanaan konstruksi dilakukan di bawah jalur kereta api aktif yang tetap
beroperasi selama pekerjaan berlangsung, sehingga kesalahan teknis sekecil apa
pun dapat berakibat fatal terhadap keselamatan pelaksanaan pekerjaan maupun
kelancaran operasional kereta api. Hal ini penting agar tidak membahayakan
operasional kereta api maupun struktur di sekitarnya, sesuai dengan Peraturan
Menteri Perhubungan No. 17 Tahun 2017, mengingat adanya interaksi antara
struktur tanah dan operasional kereta api. Penelitian ini bertujuan untuk: (1)
mengidentifikasi risiko yang terjadi selama pelaksanaan proyek, (2)
mengidentifikasi risiko dominan beserta respons yang diberikan, dan (3)
membandingkan analisis risiko yang direncanakan oleh kontraktor dengan hasil
penelitian ini.
Penelitian ini menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
sebagai pendekatan sistematis untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan
memprioritaskan risiko berdasarkan tiga parameter utama, yaitu tingkat keparahan,
kemungkinan dan deteksi yang dinyatakan dalam bentuk Risk Priority Number
(RPN). Risiko yang ditinjau dalam penelitian ini adalah keselamatan dan kesehatan
kerja (K3), produksi, procurement, kualitas dan mutu serta lingkungan dan sosial.
Risiko tersebut dikelompokkan berdasarkan tahapan pekerjaan yang terdiri dari
tahap persiapan, struktur bawah, jembatan sementara untuk rel kereta api, struktur
atas dan finishing. Dalam proses tersebut, diperoleh hasil lima risiko dominan dari
tiap responden yang diklasifikasikan berdasarkan risiko pekerjaan, sub-pekerjaan
dan kategori risiko serta mengidentifikasi lima risiko dengan nilai RPN tertinggi
yang menjadi prioritas utama dalam pengelolaan risiko proyek. Hasil kuesioner dari lima responden diolah melalui proses penilaian (scoring),
sehingga diperoleh lima risiko dominan berdasarkan risiko pekerjaan yaitu: (1) jembatan sementara pada pekerjaan baja dengan risiko produksi, (2) persiapan pada
risiko produksi, (3) finishing pada pekerjaan aspal dengan risiko, (4) struktur atas
pada pekerjaan dinding dengan risiko produksi, dan (5) struktur bawah pada
pekerjaan galian pada risiko produksi. Berdasarkan sub-pekerjaan, risiko dominan
meliputi: (1) persiapan dengan risiko produksi dan lingkungan dan sosial, (2)
pekerjaan baja jembatan sementara dengan risiko procurement, (3) pekerjaan aspal
pada risiko produksi, (4) pekerjaan dinding dengan risiko produksi, dan (5)
pekerjaan rigid dengan risiko produksi. Sementara itu, lima kategori risiko adalah:
(1) risiko keselamatan dan kesehatan kerja, (2) risiko produksi, (3) risiko kualitas
dan mutu, (4) risiko procurement, dan (5) risiko lingkungan dan sosial. Lima risiko
dengan nilai RPN tertinggi yaitu: (1) pekerjaan baja jembatan sementara dengan
aspek procurement pada risiko estimasi biaya, (2) pekerjaan galian dengan aspek
produksi pada risiko metode kerja, (3) pekerjaan baja sementara dengan aspek
keselamatan dan kesehatan kerja pada risiko protokol keselamatan dan kesehatan
kerja, (4) pekerjaan dinding dengan aspek produksi pada risiko metode kerja, dan
(5) pekerjaan dinding aspek produksi pada risiko estimasi waktu. Disisi lain, urutan
prioritas risiko menurut kontraktor sejak awal pelaksanaan proyek adalah: (1) risiko
sosial, (2) risiko lingkungan, (3) risiko produksi, (4) risiko keselamatan dan
kesehatan kerja, dan (5) risiko procurement. Perbedaan ini berdampak pada
perbedaan urutan prioritas risiko, karena nilai deteksi dalam FMEA berperan
penting dalam menunjukkan seberapa besar kemungkinan risiko dapat dikenali dan
dikendalikan sebelum terjadi. Dengan mempertimbangkan aspek deteksi, penelitian
ini memberikan gambaran yang lebih komprehensif terhadap potensi risiko yang
tersembunyi namun signifikan, yang mungkin tidak teridentifikasi jika hanya
menggunakan dua parameter seperti yang dilakukan oleh kontraktor.
Perpustakaan Digital ITB