Tingginya tingkat kemacetan serta polusi udara akibat transportasi mendorong penyediaan transportasi umum yang terjangkau bagi masyarakat. Tetapi, jumlah peminat transportasi umum masih jauh lebih rendah dibandingkan pengguna transportasi pribadi, sehingga diperlukan upaya peningkatan jumlah pengguna transportasi umum. Upaya peningkatan jumlah pengguna transportasi umum dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas layanan agar lebih kompetitif dan menarik minat pengguna baru. Untuk meningkatkan kualitas layanan, tentu memerlukan perspektif pelanggan, terutama untuk mengetahui proses pengambilan keputusan dalam memilih suatu moda transportasi umum.
Teknik Multi-Criteria Decision-Making (MCDM) sesuai untuk mengatasi permasalahan pengambilan keputusan yang melibatkan banyak kriteria, seperti keputusan untuk memilih moda transportasi. Melalui kuesioner, pelanggan diminta melakukan perbandingan berpasangan untuk menilai tingkat kepentingan antar kriteria, sedangkan pakar diminta mengisi kuesioner mengenai intensitas pengaruh antar kriteria. Selain melibatkan banyak kriteria, teknik ini juga mengakomodasi keterkaitan antar kriteria, mengingat bahwa transportasi adalah sistem yang komponennya saling terkait. Selanjutnya, PROMETHEE digunakan untuk pemeringkatan moda transportasi berdasarkan data objektif yang dihimpun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria akses, keselamatan dan keamanan, dan kenyamanan menjadi kriteria dengan bobot tertinggi dengan moda transportasi terpilih adalah MJT. Model GBWM-PROMETHEE mampu menganalisis preferensi moda transportasi dengan hasil perhitungan yang stabil.
Perpustakaan Digital ITB