ABSTRAK Muhammad Bintang Ramadhan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Muhammad Bintang Ramadhan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Muhammad Bintang Ramadhan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Muhammad Bintang Ramadhan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Muhammad Bintang Ramadhan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Muhammad Bintang Ramadhan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Muhammad Bintang Ramadhan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Muhammad Bintang Ramadhan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Muhammad Bintang Ramadhan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Salah satu kewajiban dari perusahaan tambang adalah melakukan restorasi karena penambangan merusak ekosistem dan berdampak signifikan terhadap lingkungan serta masyarakat sekitar. Untuk mengetahui keberhasilan restorasi ekosistem yang telah dijalankan oleh perusahaan tambang, penilaian terhadap kesehatan pohon dapat dilakukan melalui kegiatan inventarisasi pohon, penilaian terhadap kesehatan pohon dan tajuknya, yang nantinya akan dijadikan dasar rekomendasi untuk tindakan rekayasa, yaitu rekomendasi spesies target baru yang dapat meningkatkan kualitas dan efektivitas kegiatan revegetasi yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan penampakan tegakan, kesehatan pohon dan rasio tajuk hidup pada lahan reklamasi Tahun 2019 dengan hutan non-revegetasi di PT Citra Palu Minerals (CPM), Sulawesi Tengah. Penelitian ini menggunakan metode Forest Health Monitoring (FHM) dan Visual Crown Ratio (VCR), dengan prinsip sensus pada lahan revegetasi 2019, dan random sampling dengan plot 20 x 20 m di hutan non-revegetasi. Data yang digunakan meliputi nama dan jumlah spesies, kesehatan pohon dan kondisi tajuk, dan uji statistik non-parametrik chi-square untuk perbedaan tipe kerusakan. Chi-square test menunjukkan perbedaan signifikan pada jenis kerusakan antara lahan revegetasi 2019 dan hutan non-revegetasi. Rataan skor FHM pada lahan revegetasi 2019 (6,37) menunjukkan kondisi kesehatan pohon yang lebih buruk dibandingkan dengan hutan non-revegetasi (4,77), demikian juga rataan skor VCR pada lahan revegetasi 2019 (3,00) lebih rendah dibandingkan hutan non-revegetasi (3,33), dengan 1189 kerusakan yang ditemukan pada 473 individu di lahan revegetasi 2019, dan 329 kerusakan pada 118 individu di hutan non-revegetasi. Hal ini disebabkan oleh usia tegakan revegetasi yang masih sangat muda, sehingga belum mampu secara optimal melakukan regulasi air dan nutrisi serta perbaikan sel secara alami. Untuk revegetasi yang lebih baik, diperlukan rekomendasi rekayasa berupa perlakuan terhadap tempat tumbuh, pencegahan dan penanggulangan kerusakan, serta rekomendasi spesies untuk revegetasi dari famili Lamiaceae, Anacardiaceae, dan Euphorbiaceae. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa tegakan hutan non-revegetasi lebih sehat, dan memiliki tajuk yang lebih baik. Diharapkan ada pemantauan terhadap lahan revegetasi, penelitian dengan pembagian jenis tegakan yang lebih spesifik, dan pelaksanaan rekomendasi rekayasa.
Perpustakaan Digital ITB