ABSTRAK Nasywatha Cahyaningrum R
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Nasywatha Cahyaningrum R
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Nasywatha Cahyaningrum R
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Nasywatha Cahyaningrum R
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Nasywatha Cahyaningrum R
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Nasywatha Cahyaningrum R
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Nasywatha Cahyaningrum R
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Nasywatha Cahyaningrum R
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Nasywatha Cahyaningrum R
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Seiring meningkatnya jumlah kendaraan penumpang di Indonesia, risiko kecelakaan lalu
lintas, khususnya tabrakan samping, turut mengalami peningkatan. Tabrakan samping dikenal
berisiko tinggi karena keterbatasan ruang deformasi pada sisi kendaraan, sehingga berpotensi
menyebabkan cedera serius pada penumpang.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi kecepatan tabrakan
samping terhadap potensi cedera penumpang menggunakan metode elemen hingga. Simulasi
dilakukan dengan model Toyota Camry 2012 dan dummy WorldSID 50th, serta barrier yang
dimodelkan berdasarkan spesifikasi Advanced European Mobile Deformable Barrier (AEMDB).
Perangkat lunak LS-DYNA digunakan untuk mensimulasikan skenario tabrakan
samping pada kecepatan 40 km/jam, 50 km/jam, dan 60 km/jam.
Evaluasi cedera dilakukan pada kepala dan toraks dengan parameter Head Injury
Criterion (HIC36), percepatan maksimum, defleksi maksimum tulang rusuk, dan Viscous
Criterion (VC). Hasil menunjukkan bahwa peningkatan kecepatan secara signifikan
meningkatkan potensi cedera, terutama pada bagian toraks. Pada kecepatan 60 km/jam, terjadi
lonjakan nilai defleksi toraks dan VC, yang dikategorikan sebagai cedera tingkat sedang (AIS
1). Validasi simulasi dilakukan dengan membandingkan deformasi kendaraan dan parameter
cedera dengan data uji tabrak NCAP. Simulasi dinyatakan valid dan mampu merepresentasikan
kondisi nyata secara memadai.
Perpustakaan Digital ITB