Abstrak
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Andrea Valentina Putri
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Andrea Valentina Putri
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Andrea Valentina Putri
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Andrea Valentina Putri
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Andrea Valentina Putri
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Andrea Valentina Putri
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Andrea Valentina Putri
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Andrea Valentina Putri
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Andrea Valentina Putri
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dewi Supryati
» Gedung UPT Perpustakaan
PT Presa Genta Engineering merupakah salah satu perusahaan manufaktur yang merancang
dan menghasilkan tools dan komponen pemesinan, seperti punch, die, dan jig fixture. Saat
ini, perusahaan belum memiliki metode yang baku dalam menentukan biaya dari setiap
produk, khususnya biaya tidak langsung. Hal ini menyebabkan ketidakyakinan pemilik
terhadap hasil perhitungan biaya yang dilakukan. Kesalahan perhitungan biaya ini dapat
menyebabkan potensi kerugian terjadi. Oleh karena itu, penelitian ini akan berfokus untuk
menganalisis penerapan metode activity-based costing dalam perhitungan biaya produksi
produk dan membandingkannya dengan metode perhitungan biaya existing perusahaan.
Produk yang akan menjadi objek biaya adalah tangki penyimpanan.
Metode existing pada perusahaan menjumlahkan ongkos produk dengan biaya marketing,
biaya engineering, dan biaya overhead. Selain ongkos produk, ketiga biaya lainnya
diperoleh dari persentase total ongkos produk. Sedangkan, metode activity-based costing
dilakukan dengan menjumlahkan biaya langsung dan biaya tidak langsung produk terkait.
Biaya tidak langsung tersebut diperoleh dengan mengalokasikan seluruh biaya tidak
langsung ke berbagai aktivitas dalam perusahaan dan membebankannya ke setiap produk
sesuai dengan cost driver-nya. Hasil perhitungan kedua metode berbeda. Metode existing
menghasilkan angka Rp29.767.065,00. Sedangkan, metode activity-based costing
menghasilkan angka Rp34.447.876,00. Berdasarkan perhitungan ini, produk storage tank
dapat dikatakan mengalami undercosting.
Perpustakaan Digital ITB