digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK - Fernando Noverio
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Fernando Noverio
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Fernando Noverio
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Fernando Noverio
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Fernando Noverio
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Fernando Noverio
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Fernando Noverio
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Fernando Noverio
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 Fernando Noverio
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Fernando Noverio
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Fernando Noverio
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan beragam kondisi geografis yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Hal ini merupakan salah satu penghambat pembangunan infrastruktur transportasi dan infrastruktur pengelolaan sumber daya air. Permasalahan ini sedikit demi sedikit dapat teratasi dengan pembangunan tunnel. Pembangunan tunnel di Indonesia masih cukup tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain dengan kondisi geografis yang mirip dengan Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan pembangunan tunnel di Indonesia melalui proyek MRT Jakarta dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Peningkatan yang terjadi bertujuan untuk mengatasi permasalahan mobilitas dan kepadatan yang terjadi di Indonesia terutama di kota besar seperti Jakarta. Desain bentuk tunnel sangat berpengaruh dalam menentukan kapasitas dan efisiensi dari tunnel. Dalam perencanaan tunnel tentunya tidak dapat terlepas dari faktor-faktor geologis yang dapat mempengaruhi stabilitas dari struktur tunnel. Pemilihan bentuk tunnel harus mempertimbangangkan faktor-faktor tersebut. Dalam praktik di dunia nyata, terdapat beberapa bentuk lining tunnel yang umum digunakan, mulai dari lingkaran, horseshoe, dan persegi. Belum banyak studi yang mempelajari pengaruh bentuk tunnel terhadap kapasitas dari lining tunnel terutama untuk bentuk horseshoe dan rectangular. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai perbandingan kapasitas dari tunnel dengan variasi bentuk horseshoe dan rectangular terhadap bentuk circular, variasi rasio ukuran B/H untuk bentuk rectangular, dan variasi rasio ukuran R/r untuk bentuk horseshoe dengan membandingkan Demand-Capacity Ratio dari masing-masing variasi melalui analisis kapasitas penampang. Dalam studi ini, akan digunakan metode analitik, yaitu Conventional Calculation Method dan pemodelan dengan Beam-Spring Method. Hasil perbandingan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Bentuk Circular memiliki nilai Demand-Capacity Ratio paling rendah yang menunjukkan bahwa bentuk ini lebih efektif disbanding bentuk lainnya. Selain itu, pada studi ini juga dapat dilihat nilai pengali/shape factor antar bentuk ataupun antar variasi dari bentuk lining tunnel.