Penelitian ini membahas implementasi Electrifying Lifestyle di Alun-Alun Merdeka Kota Pagaralam, yang mengintegrasikan sistem PLTS terhubung jaringan dengan penyimpanan baterai untuk mendukung transisi dari memasak gas ke listrik dan mempromosikan praktik berkelanjutan. Memanfaatkan energi surya dengan iradiasi rata-rata 4,65 kWh/m²/hari, inisiatif ini mendukung Rencana Energi Nasional Indonesia untuk mencapai 23% energi terbarukan pada 2025. Dua skema dianalisis: skema pertama mempertahankan memasak konvensional dengan integrasi energi terbarukan, dan skema kedua beralih sepenuhnya ke peralatan listrik. Kedua skema dibandingkan dengan Area Gaya Hidup Elektrifikasi di Jambi.
Hasil perhitungan menunjukkan peningkatan permintaan energi yang signifikan, memerlukan kapasitas PLTS 64,37 kW dan 106,99 kW, serta menentukan spesifikasi sistem optimal untuk efisiensi maksimal. Penelitian ini menunjukkan manfaat transisi dari sistem berbasis bahan bakar fosil ke listrik untuk ruang publik, dengan potensi untuk diterapkan di kota lain guna mengurangi emisi dan menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih bersih. Berdasarkan simulasi dan analisis, dapat disimpulkan bahwa implementasi Electrifying Lifestyle di Alun-Alun Pagaralam memberikan peningkatan efisiensi energi, pengurangan emisi, serta pengembalian investasi dan biaya energi yang lebih cepat pada skema kedua.