2025 SK PP Stephen Tanuwidjaya [19022094] - Abstract
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 SK PP Stephen Tanuwidjaya [19022094] - List of Contents
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 SK PP Stephen Tanuwidjaya [19022094] - Chapter 1
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 SK PP Stephen Tanuwidjaya [19022094] - Chapter 2
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 SK PP Stephen Tanuwidjaya [19022094] - Chapter 3
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 SK PP Stephen Tanuwidjaya [19022094] - Chapter 4
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 2025 SK PP Stephen Tanuwidjaya [19022094] - Chapter 5
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 SK PP Stephen Tanuwidjaya [19022094] - References
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa 2025 SK PP Stephen Tanuwidjaya [19022094] - Appendix
PUBLIC Open In Flipbook Abdul Aziz Ariarasa
CV Kreasi Faster Indonesia, sebuah perusahaan percetakan tekstil, mengalami stagnasi dalam pertumbuhan pendapatannya karena ineficiensi operasional, termasuk koordinasi antar divisi yang buruk, mesin yang tidak termanfaatkan dengan baik, dan keterlambatan pembayaran oleh pelanggan. Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti ini bertujuan untuk mengembangkan Performance Management System (PMS) menggunakan Performance Prism framework yang terdiri dari kepuasan dan kontribusi pemangku kepentingan, strategi, proses, dan kapabilitas, untuk menghubungkan antara peningkatan kinerja dengan kebutuhan pemangku kepentingan dan tujuan strategis perusahaan. Penelitian ini menggunaan metode gabungan yaitu menggabungkan wawancara pemangku kepentingan secara kualitatif dengan metode kuantitatif seperti Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk penentuan prioritas pemangku kepentingan, sementara Gap Analysis dan Eisenhower Matrix digunakan untuk memverifikasi dan memvalidasi KPI berdasarkan urgensi dan kepentingannya, dan kinerja KPI dinilai dengan menggunakan skala decimal (1-10). Temuan menunjukkan area kritis yang perlu ditingkatkan, seperti keandalan pengiriman, aktivitas pelaporan, penyelarasan pemangku kepentingan, ketepatan waktu, dan komunikasi internal. Direktur utama sebagai pemangku kepentingan mengungkapkan lemahnya disiplin proses dan ketidaksesuaian dengan ekspektasi strategis. Sementara karyawan menunjukkan kinerja yang moderat, kesenjangan dalam hal kemampuan, pelatihan, dan kepatuhan terhadap SOP. Pelanggan menyatakan kepuasaannya terhadap kualitas dan pengiriman, namun keterlambatan pembayaran menimbulkan risiko keuangan. Hubungan dengan pemasok secara umum positif dengan kebutuhan akan koordinasi yang lebih baik, dan aspek komunitas memiliki kinerja terendah karena keterlibatan yang terbatas. PMS yang dirancang menawarkan peta jalan yang dapat ditindaklanjuti untuk meningkatkan efisiensi operasional, kepuasan pemangku kepentingan, adan posisi kompetitif perusahaan. Untuk memastikan peningkatan berkelanjuan, penelitian ini merekomendasikan agar CV Kreasi Faster Indonesia menerapkan strategi yang ditargetkan seperti memperkuat keterlibatan pelanggan, meningkatkan pelatihan internal, sistem pelaporan, mengadopsi teknologi dalam pengembangan bisnis, dan memulai program pelibatan masyarakat. Penelitian ini terbatas pada desain KPI menggunakan pendekatan Performance Prism, berdasarkan data tahun 2019-2024 dan informasi dari pemangku kepentingan internal. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk memperluas penerapan kerangka kerja, mengeksplorasi perbaikan yang spesifik untuk masing- masing pemangku kepentingan, dan mengevaluasi dampak jangka panjang dari implementasi PMS.
Perpustakaan Digital ITB