digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Hazim Setiawan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Hazim Setiawan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Hazim Setiawan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Hazim Setiawan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Hazim Setiawan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Hazim Setiawan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Hazim Setiawan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Hazim Setiawan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

Penelitian ini berfokus pada analisis kualitas tanah di lahan revegetasi pasca tambang emas PT. Citra Palu Minerals di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Latar belakang penelitian didasarkan pada dampak negatif aktivitas pertambangan yang menyebabkan degradasi tanah, seperti hilangnya lapisan topsoil, penurunan kesuburan, dan ketidakseimbangan unsur hara. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan sifat fisik dan kimia tanah di area revegetasi, area stock soil, area hutan alam sekunder, dan area tailing di PT. Citra Palu Minerals, serta membandingkan kualitas tanah yang berbeda tersebut berdasarkan parameter terpilih dengan metode PCA (principal component analysis). Pengambilan sampel tanah dilakukan di berbagai lokasi, termasuk area dengan umur reklamasi berbeda (2019????2024), stock soil, hutan alam sekunder, dan tailing/DTMF (Dry Tailing Management Facility). Metode yang digunakan meliputi pengambilan sampel tanah dengan teknik stratified random sampling dan analisis komposit pada kedalaman 1????20 cm. Peralatan dan bahan yang digunakan antara lain bor auger, core sampler, dan kantong plastik, sedangkan analisis data dilakukan menggunakan software ArcGIS, SPSS, dan Microsoft Excel. Data tanah dianalisis untuk parameter fisik (tekstur) dan kimia (pH, C-organik, N-???????????????????????????????????????????????????? ???????????????????? ???????????????????????????? ???????????????????????? ???????????????????????????????????????? ???????????????????????? ???????????????????????????????? ???????????????? ???????????????????????????????????????? ???????????????????????????? ???????????????????????????? ???????????????? digunakan untuk menentukan parameter kunci (Minimum Data Set/MDS) dan menghitung IKT (Indeks Kualitas Tanah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa area revegetasi memiliki tekstur lempung berpasir dengan pH alkalis (8,5???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? yang relatif tinggi, namun kandungan C-organik rendah (0,21????2,12%). Sementara itu, hutan alam sekunder memiliki kualitas tanah terbaik dengan C-organik tinggi (2,59%) dan pH netral, sedangkan area tailing mengalami degradasi parah dengan tekstur lempung berdebu dan C-organik sangat rendah (0,23%). Berdasarkan analisis PCA, parameter dominan yang memengaruhi ???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????? C-organik, dan kandungan liat. Hasil perhitungan IKT menunjukkan bahwa tanah di sebagian besar area termasuk kategori "Rendah" (IKT 0,20????0,39), kecuali area reklamasi 2020, 2021, dan tailing yang masuk kategori "Sedang" (IKT 0,40????0,59). Penelitian ini telah mengidentifikasi variasi sifat fisik dan kimia tanah di empat area studi. Pola perbedaan parameter tanah tidak menunjukkan keterkaitan yang jelas dengan umur revegetasi dari termuda hingga tertua, meskipun secara umum terlihat bahwa area revegetasi memang mengalami perbaikan sifat kimia tanah dibanding tailing/DTMF, walaupun masih dalam tahap awal pemulihan dibandingkan dengan kondisi hutan alam sekunder, terutama dalam hal kandungan bahan organik dan stabilitas tanah, dengan stock soil menunjukkan karakteristik peralihan antara kedua kondisi tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa proses pemulihan tanah membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk mencapai kualitas yang optimal.