Penelitian ini dilakukan di Sungai Citumang, Kabupaten Pangandaran untuk menganalisis
pengaruh variasi penggunaan lahan terhadap kualitas air dan keanekaragaman
makrozoobentos sebagai bioindikator kualitas air. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa
penggunaan lahan di sepanjang DAS memengaruhi kualitas air dan keanekaragaman
makrozoobentos yang ditunjukkan oleh penurunan indeks keanekaragaman pada kawasan
dengan tekanan antropogenik tinggi dibandingkan kawasan alami. Sebanyak 5 titik sampling
dipilih berdasarkan variasi pengunaan lahan di sepanjang Sungai Citumang yaitu hutan alami,
perkebunan, pertanian, hingga pemukiman yang dilakukan secara period pada bulan Mei,
Juni, dan Oktober 2024. Analisis statistik digunakan mencakup ANOVA untuk menguji
perbedaan kualitas air, indeks biotik untuk mengukur tekanan ekologis. HCA dan SIMPER
untuk mengelompokkan dan mengidentifikasi spesies kunci, serta CCA untuk menganalisis
hubungan antara keanekaragaman makrozoobentos dengan parameter fisikokimia air dan
sedimen. Hasil analisis menunjukkan Clithon sp., dan Melanoides sp., ditemukan di hutan
alami, perkebunan, dan pertanian beraosiasi dengan oksigen tinggi, pH, kecerahan air, serta
sedikit peningkatan konsentrasi nitrat dan fosfat. Dominasi distribusi partikel sedimen berupa
gravel dan sand juga berasosiasi dengan spesies tersebut menjadikan kedua spresies tersebut
sebagai bioindikator potensial perairan dengan kualitas air baik hingga sedang. Pada
penggunaan lahan pemukiman didominasi oleh spesises khas estuari seperti Faunus sp., yang
berasosiasi dengan salinitas, TDS, konduktivitas, COD, BOD, nitrit, serta suhu air yang
meningkat menjadikan spesies tersebut sebagai bioindikator potensial perairan dengan
kualitas air yang buruk. Seluruh analisis statistik dilakukan menggunakan PAST versi 4.03.
Perpustakaan Digital ITB