digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Fadhlir Rahman
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Dalam tujuan pengembangan transportasi aktif di Kota Bandung, BOSEH diperkenalkan pada tahun 2017 sebagai moda transportasi pendek atau pengumpan (feeder) dengan tujuan mengurai kemacetan di Kota Bandung. Namun, sejak pelaksanaannya, penggunaan BOSEH cenderung stagnan dan belum menunjukkan kontribusi signifikan terhadap pergeseran moda transportasi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi eksisting fasilitas BOSEH dan lajur sepeda, menganalisis tingkat pelayanan lajur sepeda melalui metode Bicycle Level of Service (BLOS), serta mengkaji hubungan kualitas lajur terhadap penggunaan BOSEH. Selain itu, dilakukan pula analisis spasial untuk mengidentifikasi keterkaitan pola aktivitas di sekitar stasiun terhadap distribusi trip BOSEH, serta pengumpulan persepsi masyarakat untuk mengetahui tantangan dan potensi pengembangan sistem ini. Dari analisis-analisis yang dilakukan, jumlah perjalanan bike-sharing BOSEH tidak secara signifikan dipengaruhi oleh skor BLOS yang merupakan representasi dari kualitas lajur sepeda, begitu juga dengan titik minat (Point of Interest) di sekitar kawasan stasiun. Perjalanan bike-sharing BOSEH masih didominasi dengan kegiatan rekreasional yang tidak memiliki destinasi spesifik yang diduga sebagai penyebab fenomena perjalanan looping yakni sebesar 42% dari total perjalanan bike-sharing BOSEH. Kualitas lajur sepeda juga masih terbatas, dengan mayoritas berupa marka jalan tanpa pemisah fisik dan kondisi perkerasan yang variatif. Persepsi masyarakat mendukung potensi BOSEH yang terintegrasi dengan lajur sepeda sebagai moda ramah lingkungan, namun menyoroti keterbatasan dalam promosi, fasilitas, dan integrasi dengan sistem transportasi publik.