Abstrak - Fadhlir Rahman
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Dalam tujuan pengembangan transportasi aktif di Kota Bandung, BOSEH
diperkenalkan pada tahun 2017 sebagai moda transportasi pendek atau
pengumpan (feeder) dengan tujuan mengurai kemacetan di Kota Bandung.
Namun, sejak pelaksanaannya, penggunaan BOSEH cenderung stagnan dan
belum menunjukkan kontribusi signifikan terhadap pergeseran moda transportasi
masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi eksisting fasilitas
BOSEH dan lajur sepeda, menganalisis tingkat pelayanan lajur sepeda melalui
metode Bicycle Level of Service (BLOS), serta mengkaji hubungan kualitas lajur
terhadap penggunaan BOSEH. Selain itu, dilakukan pula analisis spasial untuk
mengidentifikasi keterkaitan pola aktivitas di sekitar stasiun terhadap distribusi
trip BOSEH, serta pengumpulan persepsi masyarakat untuk mengetahui tantangan
dan potensi pengembangan sistem ini.
Dari analisis-analisis yang dilakukan, jumlah perjalanan bike-sharing BOSEH
tidak secara signifikan dipengaruhi oleh skor BLOS yang merupakan representasi
dari kualitas lajur sepeda, begitu juga dengan titik minat (Point of Interest) di
sekitar kawasan stasiun. Perjalanan bike-sharing BOSEH masih didominasi
dengan kegiatan rekreasional yang tidak memiliki destinasi spesifik yang diduga
sebagai penyebab fenomena perjalanan looping yakni sebesar 42% dari total
perjalanan bike-sharing BOSEH. Kualitas lajur sepeda juga masih terbatas,
dengan mayoritas berupa marka jalan tanpa pemisah fisik dan kondisi perkerasan
yang variatif. Persepsi masyarakat mendukung potensi BOSEH yang terintegrasi
dengan lajur sepeda sebagai moda ramah lingkungan, namun menyoroti
keterbatasan dalam promosi, fasilitas, dan integrasi dengan sistem transportasi
publik.
Perpustakaan Digital ITB