digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Inditha Roulina Silalahi
PUBLIC Open In Flipbook Rita Nurainni, S.I.Pus

Pulau Tidung merupakan salah satu pulau kecil di Kepulauan Seribu yang berada pada wilayah padat lalu lintas kapal karena termasuk dalam Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) dan berdekatan dengan area pengeboran minyak lepas pantai, sehingga berpotensi memiliki sensitivitas tinggi terhadap kejadian tumpahan minyak. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan dan menganalisis sensitivitas lingkungan pesisir Pulau Tidung terhadap tumpahan minyak dengan menggunakan pendekatan Environmental Sensitivity Index (ESI) yang dikembangkan oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). Metode yang digunakan adalah pendekatan rata-rata tertimbang melalui pembobotan terhadap tiga parameter utama, yaitu klasifikasi garis pantai, habitat bentik (karang, lamun, mangrove), dan aktivitas manusia. Bobot ditentukan berdasarkan kontribusi masing-masing parameter terhadap sensitivitas lingkungan, dan nilai ESI dihitung dengan mengalikan skor tiap parameter dengan bobotnya, lalu dijumlahkan. Data spasial diperoleh dari interpretasi citra Google Earth, pemrosesan data batimetri dari Batimetri Nasional (BATNAS), serta citra satelit Sentinel-1A pada Agustus 2020 untuk identifikasi tumpahan minyak. Wilayah kajian dibagi menjadi enam zona berdasarkan kesamaan karakteristik spasial dari ketiga parameter. Area Jembatan Cinta dan zona barat Pulau Tidung Kecil teridentifikasi sebagai zona dengan sensitivitas tertinggi karena kombinasi habitat bentik, aktivitas manusia yang intensif, dan rendahnya kemampuan pembilasan alami. Peta ESI yang dihasilkan diharapkan menjadi acuan prioritas penanganan tumpahan minyak dan pengelolaan pesisir berkelanjutan di Pulau Tidung dan Kepulauan Seribu, khususnya dengan memfokuskan penanganan awal pada area Jembatan Cinta dan zona barat Pulau Tidung Kecil bila terjadi kejadian serupa di masa mendatang.