digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Bursa Efek Indonesia sebagai pasar saham utama di Indonesia melakukan penelitian dan menghasilkan beberapa indikator untuk melihat pergerakan saham, salah satunya adalah indeks LQ45 yang dievaluasi setiap 6 bulan sekali. Saham-saham yang berada di pasar saham dapat dilihat sebagai suatu sistem kompleks yang dapat membentuk suatu jaringan. Dalam tugas akhir ini, jaringan tersebut dibentuk melalui analisis korelasi antar saham yang terdapat dalam indeks LQ45 dengan menggunakan pendekatan pohon pembangun minimum. Koefisien korelasi yang ditransformasi menjadi suatu matriks jarak, merupakan sumber utama dalam pembentukan pohon pembangun minimum. Selanjutnya, posisi setiap saham dalam jaringan dievaluasi dengan menggunakan ukuran pemusatan, yang terdiri dari ukuran pemusatan derajat, kedekatan, dan kebersamaan. Ukuran pemusatan memberikan informasi saham yang paling berpengaruh dalam jaringan. Dari pengamatan 10 periode terakhir (Agustus 2012 – Juli 2017), diperoleh bahwa terdapat 25 saham yang selalu masuk dalam indeks LQ45 dan saham dari sektor perbankan memiliki pengaruh yang kuat dalam jaringan. Hasil ini selaras dengan evaluasi ukuran pemusatan yang menunjukan bahwa metode ini dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan saham yang masuk dalam indeks LQ45.