digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Naufal Arkhan Anan
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

Perubahan morfologi menyebabkan penjalaran gelombang pasang surut dari perairan dalam memasuki perairan dangkal mengalami distorsi yang mengakibatkan durasi maupun kekuatan yang berbeda antara pasang dengan surut, yang kemudian disebut sebagai asimetri pasang surut. Sementara itu, di perairan perairan semi tertutup (teluk) terdapat proses pertukaran antara air dari laut lepas dan air di dalam teluk yang dapat dikuantifikasi sebagai waktu pembilasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkuantifikasi asimetri pasang surut dan waktu pembilasan di Teluk Buli serta mengkaji korelasi di antara keduanya. Asimetri pasang surut dihitung menggunakan metode statistik dan waktu bilas dihitung berdasarkan volume air yang keluar ketika surut. Penelitian ini menghasilkan skor asimetri di Teluk Buli sebesar ??????? menandakan bahwa Teluk Buli memiliki tipe asimetri dominansi surut. Selain itu, tipe asimetri di Teluk Buli bersifat homogen atau tidak bervariasi secara spasial. Teluk Buli memiliki waktu bilas selama ??? hari ketika pasang purnama dan ???? hari ketika pasang perbani, artinya terjadi pembilasan yang sempurna ketika pasang purnama sedangkan ketika pasang perbani pembilasan yang terjadi tidak sempurna. Meskipun arah korelasi antara skor asimetri tidak sesuai hipotesis awal, namun berdasarkan kekuatan korelasi ????? untuk kondisi purnama + perbani menghasilkan nilai ??? ? ???? tergolong korelasi sedang, atau terdapat hubungan yang substansial antara skor asimetri dengan waktu bilas. Sementara pada kondisi pasang purnama nilainya turun menjadi ??? ? ???? masih tergolong korelasi sedang dan untuk kondisi pasang perbani nilai korelasinya naik menjadi ??? ? ????? tergolong korelasi kuat, terdapat hubungan yang signifikan antara skor asimetri dengan waktu bilas ketika pasang perbani. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa asimetri pasang surut berperan dalam fenomena pembilasan yang terjadi di Teluk Buli.