ABSTRAK Ikhwan Rizqy Nurzaman
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Ikhwan Rizqy Nurzaman
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Ikhwan Rizqy Nurzaman
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Ikhwan Rizqy Nurzaman
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Ikhwan Rizqy Nurzaman
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Ikhwan Rizqy Nurzaman
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Ikhwan Rizqy Nurzaman
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Ikhwan Rizqy Nurzaman
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Pada tanggal 23 Juni 2016, Inggris mengadakan referendum terkait dengan
keanggotaan Inggris dalam Uni-Eropa. Hasil referendum tersebut ialah 51,9% dari
pemilih memilih untuk mengundurkan diri dari Uni-Eropa. Peristiwa ini menjadi
salah satu peristiwa bersejarah di Eropa yang dikenal dengan istilah British Exit
(Brexit). Mundurnya Inggris dari Uni-Eropa sangat berdampak terhadap Inggris
dan Eropa terutama terkait kestabilan ekonomi di Eropa. Perilaku ekonomi di Eropa
bisa diamati salah satunya dengan mengamati pasar valuta asing Eropa. Pasar valuta
asing merupakan pasar terbesar di dunia dengan nilai transaksi mencapai miliaran
dolar perhari. Pasar valuta asing memiliki karakteristik yang sama seperti sistem
kompleks. Hal ini memungkinkan pasar valuta asing diamati dengan menggunakan
metode fisika seperti sistem dinamik, korelasi, jaringan dan graf. Disiplin ilmu yang
menganalisis fenomena ekonomi dengan metode fisika disebut dengan ekonofisika.
Dalam penelitian ini, akan dibahas mengenai penggunaan teori jaringan untuk
mengamati pasar valuta asing Eropa sebelum dan sesudah brexit. Jaringan pasar
valuta asing Eropa dibentuk dengan menggunakan Minimum Spanning Tree.
Perilaku jaringan yang terbentuk diamati berdasarkan koefisien korelasi yang
menyatakan hubungan antar mata uang dalam jaringan, sentralitas yang
merepresentasikan seberapa penting mata uang dalam jaringan dan single-step
survival rates yang mengindikasikan kekokohan jaringan. Jaringan yang terbentuk
menunjukan bahwa GBP selaku mata uang resmi Inggris memiliki koefisien
korelasi yang cukup rendah dibanding mata uang yang lain. Hal ini menyebabkan
GBP tidak memiliki posisi strategis dalam jaringan pasar valuta asing Eropa. Selain
itu, setelah terjadinya brexit, mata uang Euro menjadi mata uang dengan sentralitas
tertinggi dalam jaringan.
Perpustakaan Digital ITB