Model Generalized Space-Time Autoregressive (GSTAR) adalah model prediksi ruang-waktu
yang disusun dengan matriks bobot spasial sebagai interpretasi hubungan antarlokasi. Akurasi
prediksi antar-waktu dapat meningkat saat pengaruh hubungan antarlokasi dari variabel
pengamatan diperhitungkan. Hubungan antarlokasi pengamatan dapat dipetakan dengan
metode pohon pembangun minimum atau Minimum Spanning Tree (MST) yang dikonstruksi
berdasarkan jarak dan korelasi. Kebakaran dan kekeringan lahan gambut perlu diantisipasi
demi mencegah kerusakan ekosistem, pelepasan emisi karbon dalam jumlah besar, dan
gangguan rantai ekonomi. Faktor kebakaran lahan gambut dipengaruhi oleh sifat fisik lahan
gambut seperti tinggi muka air dan kelembapan tanah. Variabel-variabel tersebut akan
dimodelkan dengan model GSTAR pada beberapa lokasi pengamatan yang diamati secara tiga
dimensi. Badan Risiko Gambut dan Mangrove (BRGM) menggunakan variabel tinggi muka
air untuk memetakan risiko kebakaran lahan gambut. Pemetaan risiko kebakaran lahan
gambut pada tugas akhir ini menggunakan pendekatan Peat-Fire Vulnerability Index (PFVI)
dengan komponen tinggi muka air, kelembapan tanah, temperatur, dan curah hujan. Pemetaan
risiko akan dilakukan pada lahan gambut di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas, Kalimantan
Tengah menggunakan pengamatan BRGM dari Februari 2021 hingga November 2024.
Perpustakaan Digital ITB