Revisi terhadap Studi Kelayakan (FS) telah meningkatkan target produksi tahunan batubara dari 46 juta ton menjadi 54 juta ton, yang berdampak pada perlunya penyesuaian perencanaan tambang strategis di area PKP2B PT Borneo Indobara. Salah satu Pit yang harus melakukan penyesuaian strategi perencanaan jangka panjang selama periode 2025-2029 adalah Pit Kusan. Saat ini, Pit Kusan mempunyai target produksi batubara sebanyak 9 juta ton per tahun dan untuk mendukung target perubahan tersebut, kapasitas produksi batubara akan ditingkatkan bertahap dari 9 juta ton di 2025 sampai 22 juta ton ditahun 2029. Peningkatan kapasitas produksi batubara ini menghadirkan beberapa tantangan dalam bentuk keterbatasan kapasitas disposal overburden, jarak angkut yang semakin jauh, kebutuhan infrastruktur tambahan, serta keterkaitan dengan proses persetujuan pinjam kawasan hutan (PPKH). Tantangan ini mendorong perlunya pendekatan pengambilan keputusan strategis yang sistematis dan berbasis data.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan pendekatan evaluatif dalam memilih strategi penambangan yang optimal. Beberapa alternatif opsi perencanaan tambang Pit Kusan untuk periode 2025-2029 dikembangkan dengan simulasi menggunakan perangkat lunak SPRY Scheduling. Dan untuk mengevaluasi opsi-opsi tersebut, digunakan metode Simple Multi-Attribute Rating Technique (SMART) yang mempertimbangkan berbagai kriteria, antara lain jarak angkut overburden, kapasitas disposal, biaya tambahan operasional, manfaat peluang (opportunity benefit), serta kesiapan perizinan PPKH.
Penelitian ini menyusun kerangka konseptual yang mengintegrasikan aspek teknis, regulasi, dan cost-benefit dalam proses pengambilan keputusan strategis. Dengan menggunakan pemodelan kualitatif-kuantitatif, cost analisa dan analisa sensitivitas diharapkan dapat membantu perusahaan dalam menentukan strategi perencanaan tambang yang tidak hanya efisien secara biaya, tetapi juga berkelanjutan yang sesuai dengan kebijakan pemerintah.
Perpustakaan Digital ITB