Penelitian ini bertujuan untuk mendukung pengambilan keputusan strategis dalam
upaya optimalisasi lapangan melalui evaluasi dua skema pengadaan Wellhead
Compressor (WHC), yaitu pembelian (CAPEX) dan sewa (OPEX). Studi dilakukan
dalam kerangka regulasi Production Sharing Contract (PSC) dan mekanisme cost
recovery di bawah pengawasan SKK Migas, dengan fokus pada Lapangan B yang
dioperasikan oleh PT Pertamina EP.
Evaluasi dilakukan secara kuantitatif menggunakan indikator ekonomi Net Present
Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period, serta dilengkapi
dengan analisis sensitivitas dan simulasi Monte Carlo untuk menggambarkan risiko
dan ketidakpastian. Hasil menunjukkan bahwa skenario sewa (Skenario 2) unggul
secara signifikan dibandingkan pembelian (Skenario 1), dengan NPV sebesar USD
2,657 juta, IRR sebesar 14,21%, dan periode pengembalian modal selama 6 tahun,
dibandingkan nilai NPV negatif dan periode pengembalian yang lebih panjang pada
skenario pembelian.
Selain keunggulan keekonomian, skema sewa juga lebih selaras dengan prinsip cost
recovery, memungkinkan percepatan implementasi, mengurangi beban modal di
awal, serta memberikan fleksibilitas operasional yang lebih tinggi. Berdasarkan
hasil tersebut, direkomendasikan agar PT Pertamina EP mengadopsi strategi sewa
WHC untuk Lapangan B dan mempertimbangkan penerapan pendekatan serupa di
aset-aset mature lainnya guna meningkatkan efisiensi modal, kepatuhan regulasi,
dan kesinambungan produksi.
Perpustakaan Digital ITB