PT PHR Zona 4 sering kali mengalami kendala dalam perbaikan kerusakan jalan pada musim hujan untuk mendukung kegiatan pengeboran. Sifat kerusakan perkerasan jalan kerikil yang sulit diperbaiki pada musim hujan akibat tingkat kejenuhan air yang tinggi menyebabkan perbaikan jalan yang rusak dengan menggunakan alat berat dan material perkerasan jalan seringkali membutuhkan waktu yang tidak menentu. Kondisi ini memunculkan ketertarikan mengenai potensi penggunaan access mat yang selama ini dikenal sebagai solusi efektif untuk mengatasi kerusakan jalan sementara waktu guna mendukung kegiatan pengeboran. Saat ini, perusahaan telah mengandalkan mat beton sejak tahun 2023 dalam mengatasi beberapa permasalahan kerusakan jalan. Meskipun mat akses beton memiliki keunggulan pada harga pembelian awal, fleksibilitas pengiriman, dan area pengurangan beban, namun terdapat situasi di mana waktu perbaikan jalan terbatas dan tim Project Execution merasa kesulitan untuk melakukan peningkatan produktivitas pengoperasian mat akses mereka. Hal ini dikarenakan mat akses yang dipakai saat ini terbuat dari beton bertulang yang memiliki kepadatan tinggi sehingga bobotnya berat dengan dimensi yang relatif kecil sebagai sebuah access mat sehingga efisiensi operasionalnya rendah.
Karena perpanjangan kontrak mat akses beton saat ini akan berakhir pada tahun 2026, tim Project Zona 4 perlu menemukan mat akses yang paling sesuai untuk kontrak baru untuk mendukung operasi pengeboran. Ada beberapa pilihan yang tersedia di pasar, tetapi perusahaan menghadapi kesulitan dalam memilih pilihan yang paling sesuai karena perusahaan belum memiliki sistem pengambilan keputusan yang komprehensif tetapi saat ini hanya mengandalkan pendekatan heuristik terutama orientasi pemilihan berbasis harga dan waktu pengiriman. Selain itu, proses pemilihan material di perusahaan biasanya tidak melibatkan pendapat kolektif dari tim organisasi, tetapi biasanya bergantung pada pendapat satu atau dua orang dengan keputusan dan tindakan yang disegerakan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pengambilan keputusan yang komprehensif dalam memilih produk mat akses yang paling sesuai untuk mendukung kegiatan pengeboran. Metodologi yang digunakan meliputi kajian pustaka produk mat akses, diskusi kelompok terfokus (FGD) dengan tim proyek untuk memutuskan kriteria & subkriteria, menghasilkan alternatif dengan bantuan metode value-focused thinking (VFT), wawancara dengan manajemen dan ahli untuk memprioritaskan kriteria, subkriteria dan alternatif, penggunaan metode AHP dengan bantuan perangkat lunak Super Decisions untuk memprioritaskan kriteria, subkriteria dan memberi peringkat alternatif, dilengkapi dengan analisis sensitivitas, analisis biaya siklus hidup (LCCA) dan analisa mengenai dampak lingkungan.
Ada tiga alternatif yang dihasilkan dari analisis VFT: mat beton (mat akses yang digunakan saat ini), mat akses HDPE dan mat akses bambu. Hasilnya menunjukkan bahwa mat akses HDPE adalah pilihan yang direkomendasikan, diikuti oleh alas bambu dan terakhir mat beton.
Penelitian ini memberikan kerangka kerja praktis untuk mengembangkan model pengambilan keputusan dalam memilih produk mat akses. Model ini menunjukkan proses pengambilan keputusan yang lebih selaras dengan arahan organisasi dengan alat yang tepat untuk memilih bahan konstruksi untuk inisiasi investasi di masa mendatang.
Perpustakaan Digital ITB