ABSTRAK Mursyid Ahsan Mufasirin
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Mursyid Ahsan Mufasirin
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Mursyid Ahsan Mufasirin
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Mursyid Ahsan Mufasirin
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Mursyid Ahsan Mufasirin
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Mursyid Ahsan Mufasirin
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Mursyid Ahsan Mufasirin
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA Mursyid Ahsan Mufasirin
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Mursyid Ahsan Mufasirin
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Sistem propulsi merupakan bagian krusial pada operasional kereta MRT Jakarta karena berperan sebagai penggerak utama. Untuk menjamin operasional MRT yang aman dan efisien, diperlukan program pemeliharaan yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi kegagalan, tingkat kekritisan serta program pemeliharaan pada sistem propulsi kereta dengan menggunakan metode Failure Mode, Effect, and Criticality Analysis (FMECA).
Penelitian diawali dengan pengumpulan data dan informasi. Berdasarkan manual instruction, disusun Product Breakdown Structure (PBS) hingga level komponen, kemudian Functional Block Diagram (FBD) dan Reliability Block Diagram (RBD) untuk memodelkan fungsi dan keandalan sistem. Selanjutnya, dilakukan analisis FMECA untuk mengidentifikasi mode kegagalan serta menilai keparahan (severity), frekuensi (occurrence), dan deteksi (detection), sehingga diperoleh nilai Risk Priority Number (RPN). Usulan pemeliharaan disusun agar nilai RPN memenuhi batas keterterimaan.
Hasil penelitian menunjukkan keandalan sistem mengalami penurunan hingga 99,7% dan 73,7% dengan observasi tridaily dan trimonthly. Sub-sistem yang paling berpengaruh terhadap penurunan keandalan adalah pantograf beserta kelengkapannya dan traction motor. Oleh karena itu, tindakan pemeliharaan dapat difokuskan pada kedua sub-sistem tersebut. Berdasarkan Pareto nilai Risk Priority Number (RPN), didapatkan komponen kritis yaitu air filter, bearing, dan rotor. Rekomendasi tindakan pemeliharaan komponen kritis meliputi pembersihan air filter, regreasing pada bearing, serta balancing dan pemeriksaan non-destruktif (NDT) menggunakan metode magnetic particle pada rotor sebelum pemasangan.
Perpustakaan Digital ITB