digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perusahaan asuransi kesehatan dihadapkan pada tantangan krusial dalam menentukan cadangan klaim, di mana kesalahan estimasi dapat mengancam kesehatan finansial perusahaan. Menetapkan cadangan yang terlalu optimis berisiko gagal bayar, sementara cadangan yang terlalu konservatif akan menghilangkan potensi keuntungan dari investasi. Metode Chain Ladder, yang kerap menjadi tolak ukur konvensional, mengandalkan asumsi kritis bahwa pola pengembangan klaim di masa lalu akan terus berlanjut. Namun, di tengah volatilitas industri asuransi kesehatan modern yang dipicu oleh inflasi biaya medis dan potensi guncangan tak terduga, asumsi ini menjadi semakin rapuh. Hal ini menciptakan urgensi untuk mengadopsi metode yang lebih adaptif. Penelitian ini menganalisis metode Bornhuetter-Ferguson sebagai metode alternatif modern yang dirancang untuk mengatasi kelemahan tersebut. Dengan menggabungkan data historis dengan ekspektasi kerugian a priori berbasis premi, metode ini menawarkan stabilitas yang lebih tinggi. Menggunakan data klaim kejadian dan pembayaran selama satu tahun dari perusahaan asuransi di Indonesia, pola pengembangan klaim dalam metode BF dihaluskan menggunakan Regresi Log-Linear untuk memastikan tren yang stabil dan logis. Hasil analisis menunjukkan bahwa metode Bornhuetter-Ferguson menghasilkan estimasi cadangan yang berbeda secara signifikan dari Chain Ladder. Berdasarkan evaluasi presisi menggunakan Mean Square Error of Prediction (MSEP), metode Bornhuetter-Ferguson terbukti lebih unggul untuk kedua data, dengan galat prediksi total sebesar 12.80% untuk klaim kejadian dan 14.08% untuk pembayaran klaim, mengukuhkan perannya sebagai alat estimasi yang lebih robust di tengah ketidakpastian.