digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Haris Rustandi
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

Implan ortopedi tradisional seperti titanium dan baja tahan karat kerap menimbulkan komplikasi jangka panjang, termasuk stress shielding, infeksi sekunder, dan perlunya operasi pengangkatan kedua. Sebagai alternatif, material biodegradable seperti magnesium (Mg) menawarkan biokompatibilitas, kekuatan mekanik mendekati tulang, serta kemampuan terurai alami dalam tubuh, sehingga menghilangkan kebutuhan operasi lanjutan. Fraktur tulang merupakan masalah kesehatan yang cukup signifikan di Indonesia, dengan sebagian besar kasus ditangani dengan fiksasi internal, salah satunya melalui sistem pelat-sekrup. Namun, degradasi progresif implan Mg memerlukan pemahaman terhadap perubahan distribusi tegangan antara implan dan tulang seiring waktu. Penelitian ini memodelkan degradasi implan magnesium berbasis difusi dan menganalisis dampaknya terhadap distribusi tegangan dan regangan pada tulang tibia kelinci New Zealand White. Simulasi dilakukan menggunakan metode elemen hingga (FEA) dengan mempertimbangkan perubahan geometri dan penurunan massa implan selama degradasi. Hasil menunjukkan adanya redistribusi beban dari implan ke tulang, yang tercermin dari penurunan tegangan pada implan dan peningkatan tegangan serta regangan pada tulang. Dibandingkan dengan implan konvensional, implan magnesium menghasilkan distribusi tegangan dan regangan yang lebih fisiologis serta berpotensi mencegah terjadinya efek stress shielding.