digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Studi ini menganalisis anomali pasar musiman: January Effect, Day of the Week Effect, dan Rogalski Effect, pada daily stock returns saham LQ45 di BEI periode 2016–2024. Penelitian ini bertujuan memberikan bukti terkini mengenai persistensi anomali, mengingat inkonsistensi temuan sebelumnya. Uji non-parametrik (Mann-Whitney U dan Kruskal-Wallis H) digunakan karena data tidak normal dan varians tidak homogen. Analisis menunjukkan bahwa January Effect (p=0,080) dan Day of the Week Effect (p=0,207) sebagian besar mendukung hipotesis pasar efisien (EMH) bentuk lemah, karena tidak ada bukti signifikan kemunculan konsisten anomali ini. Ini mengindikasikan bahwa pola harga historis sederhana cenderung diarbitrase oleh pelaku pasar rasional. Namun, investigasi Rogalski Effect mengungkapkan pola kontradiktif. Berlawanan dengan teori klasik, "Monday Effect" (yaitu returns Senin yang lebih rendah) secara statistik signifikan hanya di bulan Januari (p=0,000), tetapi tidak ada di bulan-bulan non-Januari (p=0,445). Temuan ini menantang interpretasi langsung EMH, menunjukkan bahwa inefisiensi pasar dapat berkembang atau muncul tak terduga. Temuan ini berkontribusi pada diskusi akademik efisiensi pasar berkembang, menekankan perlunya studi spesifik konteks. Secara praktis, investor LQ45 sebaiknya berhati-hati dengan strategi berbasis kalender umum dan mempertimbangkan pola unik Monday Effect di Januari. Otoritas pasar (OJK dan BEI) disarankan meneliti lebih lanjut perilaku pasar spesifik ini untuk meningkatkan keadilan dan transparansi.