BAB I Khayla Indiva Pratanto [27024014]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II Khayla Indiva Pratanto [27024014]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III Khayla Indiva Pratanto [27024014]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV Khayla Indiva Pratanto [27024014]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V Khayla Indiva Pratanto [27024014]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Laporan tugas akhir ini membahas proses penciptaan dan pemaknaan karya
Drawing berjudul "Alam dalam Jejak Samar", sebuah seri yang terdiri dari enam
karya berukuran besar (140 × 240 cm) menggunakan medium soft pastel dan
charcoal di atas kertas. Karya ini lahir dari dorongan untuk mengekspresikan
pengalaman kontemplatif dan afektif antara tubuh perempuan dan lanskap alam,
terutama dalam kaitannya dengan memori, trauma, dan upaya penyembuhan.
Berangkat dari posisi penulis sebagai perempuan kelas menengah yang memiliki
akses terhadap pendidikan dan alam, namun tetap menghadapi luka psikis akibat
patriarki, karya ini divisualisasikan melalui proses berjalan, mengalami lanskap,
mendokumentasikan, dan Drawing sebagai bentuk refleksi personal sekaligus
politis. Setiap karya menggambarkan lanskap samar dari lokasi nyata yang direkam
melalui fotografi pribadi, kemudian diolah menjadi karya Drawing, dengan elemen
seperti batu, pohon, air, dan cahaya yang dimaknai sebagai metafora tubuh-tubuh
yang terluka dan diam. Sejumlah enam karya tersebut dianalisis melalui empat
pendekatan yaitu deskripsi visual, makna ekologis, refleksi personal, dan resonansi
kolektif perempuan kelas menengah. Goresan garis bertumpuk, warna yang
beragam, dan ketegangan visual dihadirkan sebagai strategi untuk membangun
ketegangan antara keterbacaan dan ketidakterbacaan, antara luka dan ketahanan.
Secara teoretis, kekaryaan ini memadukan pemikiran tentang seni lanskap,
representasi, Impresionisme, serta dualisme Apollonian–Dionysian sebagai
kerangka awal. Digunakan pula teori Maurice Merleau-Ponty tentang persepsi
tubuh dalam pengalaman ruang, serta model proses kreatif Graham Wallas yang
mencakup tahapan preparation, incubation, illumination, dan verification untuk
memperdalam hubungan antara tubuh dan lanskap. “Alam dalam Jejak Samar”
merefleksikan lanskap sebagai ruang batin yang menyimpan luka dan ingatan dan
menjadi bentuk pengakuan atas pengalaman perempuan yang sunyi namun sah,
serta ajakan untuk membangun solidaritas antara tubuh perempuan dan tubuh alam
sebagai bentuk perlawanan lembut terhadap dominasi visual dan wacana maskulin
dalam seni rupa.
Perpustakaan Digital ITB