digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Gout merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya penumpukan kristal monosodium urat akibat kadar asam urat yang tinggi. Allopurinol merupakan obat lini pertama penyakit gout yang bekerja dengan menghambat enzim xantin oksidase. Namun, obat ini dapat menyebabkan efek samping, seperti hepatitis, nefropati, hipersensitivitas, dan ruam kulit. Oleh karena itu, diperlukan alternatif pengobatan berbasis bahan alam. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa bunga Chrysanthemum x morifolium (Ramat.) Hemsl. memiliki aktivitas sebagai inhibitor enzim xantin oksidase. Aktivitas ini berkaitan dengan kandungan flavonoid pada bunga C. morifolium. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan aktivitas inhibitor enzim xantin oksidase pada ekstrak bunga krisan berwarna merah muda, kuning, dan putih. Simplisia diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan metanol 80%. Ekstrak diuji aktivitasnya secara in vitro menggunakan spektrofotometri microplate reader pada panjang gelombang 290 nm. Allopurinol, sebagai kontrol positif, memiliki nilai IC50 sebesar 0,92±0,09 µg/mL. Hasil menunjukkan nilai IC50 ekstrak bunga krisan merah muda, kuning, dan putih secara berturut-turut adalah 78,12±1,31 µg/mL; 84,22±3,09 µg/mL; dan 132,44±6,77 µg/mL. Ekstrak bunga krisan merah muda sebagai ekstrak terpilih dilanjutkan ke proses fraksinasi dengan metode ekstraksi cair-cair (ECC). Fraksi etil asetat menunjukkan aktivitas paling baik dengan nilai IC50 sebesar 8,00±0,45 µg/mL. Penetapan kadar luteolin menggunakan KLT-densitometri pada ekstrak dan fraksi terpilih menunjukkan bahwa ekstrak mengandung luteolin sebesar 0,99±0,15%, sedangkan fraksi etil asetat sebesar 3,18±0,35%. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak dan fraksi etil asetat bunga krisan merah muda memiliki aktivitas inhibitor xantin oksidase yang paling baik dibandingkan dengan ekstrak dan fraksi lainnya. Hasil ini menunjukkan keduanya berpotensi untuk dikembangkan sebagai inhibitor enzim xantin oksidase dari bahan alam.