digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Asam urat merupakan penyakit metabolik akibat kondisi hiperurisemia yang menyebabkan inflamasi menyakitkan di satu atau lebih sendi pada tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh pengendapan kristal monosodium urate yang kemudian berinteraksi dengan jaringan pada saat katabolisme purin oleh enzim xantin oksidase (XO). Pada penelitian sebelumnya, didapatkan bahwa ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) memiliki aktivitas sebagai inhibitor enzim XO meskipun masih sangat lemah. Maka, sebagai upaya untuk meningkatkan aktivitas inhibisi enzim XO, ekstrak daun sirsak (EDS) diformulasikan dalam bentuk nanoemulsi ekstrak daun sirsak (NE-EDS). Proses formulasi dimulai dengan melakukan skrining kelarutan EDS dalam minyak dan optimasi kosurfaktan. Selanjutnya dilakukan optimasi proses durasi sonikasi dan optimasi formula NE-EDS dengan menggunakan Desain Eksperimen Box-Behnken. Pembuatan NE-EDS dilakukan dengan menggunakan metode ultrasonication. Formula optimal yang didapatkan terdiri dari komposisi ekstrak daun sirsak 0,1% (b/v), asam oleat 3% (b/v), tween 80 5,75% (b/v), colliphor RH40 2% (b/v), PEG 400 2% (b/v), dan akuades 87,15% (b/v). Karakterisasi dan evaluasi dilakukan terhadap organoleptik, ukuran partikel, indeks polidisperistas, zeta potensial, efisiensi enkapsulasi, morfologi, dan pH dari NE-EDS. NE-EDS memiliki sifat organoleptik berwarna bening sedikit kehijauan dan tidak berbau dengan morfologi berbentuk sferis, ukuran partikel 66,32 ± 4,43 nm, indeks polidispersitas 0,386 ± 0,026, zeta potensial -24,78 mV, efisiensi enkapsulasi 96,979 ± 0,863%, dan pH 5,18 ± 0,13. Studi stabilitas selama satu bulan menunjukkan bahwa hampir semua sediaan NE relatif stabil pada penyimpanan suhu 4, 25 dan 40?. Pengujian aktivitas inhibitor enzim XO dari formula NE-EDS menunjukkan peningkatan aktivitas dari nilai IC50 EDS 469,400 ± 2.022 ppm menjadi IC50 NE-EDS 34,109 ± 0,367 ppm. Nilai IC50 NE-EDS mengalami peningkatan sebesar 14 kali lipat dari nilai IC50 EDS.