Pasar rakyat merupakan pusat aktivitas ekonomi masyarakat lokal sekaligus mencerminkan kehidupan sosial-ekonomi wilayahnya. Pasar Ciroyom, yang berdiri sejak 1923, memiliki peran strategis sebagai pusat perdagangan yang mendukung perkembangan kawasan Ciroyom. Kota Bandung, sebagai salah satu kota terpadat di Indonesia, menghadirkan tekanan ruang yang tinggi, terutama di kawasan padat penduduk seperti Kelurahan Ciroyom. Pertumbuhan organik di sekitar pasar, didorong oleh tingginya aktivitas ekonomi dan kebutuhan ruang, menimbulkan permasalahan tata ruang, antara lain munculnya pasar informal, kemacetan, keterbatasan akses pejalan kaki, serta menurunnya kualitas lingkungan dan estetika kawasan. Kondisi ini menunjukkan bahwa potensi kawasan yang besar, termasuk aksesibilitas ke terminal, stasiun, bandara, dan pusat kota, belum dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, pendekatan compact city menjadi strategi penting dalam perancangan kawasan, dengan fokus pada pemanfaatan ruang secara efisien, integrasi fungsi lahan, pengembangan campuran dan vertikal, serta penguatan konektivitas pejalan kaki dan transportasi publik. Pendekatan ini diharapkan mampu menciptakan keteraturan ruang, meningkatkan kualitas lingkungan dan memperkuat daya tarik ekonomi Pasar Ciroyom sebagai pusat perdagangan yang berkelanjutan.
Perpustakaan Digital ITB