digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800








DAFTAR PUSTAKA BAGIAR ADLA SATRIA
EMBARGO  2028-08-15 

LAMPIRAN BAGIAR ADLA SATRIA
EMBARGO  2028-08-15 

Konsep “Kota Kreatif” menempatkan kreativitas, imajinasi, dan partisipasi warga sebagai inti pembangunan kota, namun sifatnya tidak netral dan selalu dibentuk oleh konteks lokal. Dalam perspektif ini, kota dipandang sebagai entitas heterogen hasil perakitan yang dinamis dan berkelanjutan. Kota Bandung secara konsisten membangun citra kota kreatif sejak 2007, tetapi pergeseran aktor dan strategi penerapan kebijakannya relatif jarang dikaji secara mendalam. Penelitian ini bertujuan memahami dinamika tersebut melalui asosiasi aktor manusia dan non- manusia dari perspektif urban assemblage. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini dengan Bandung Creative City Forum (BCCF) sebagai aktor utama, sementara Festival Helarfest, simbol .bdg, taman kota, Simpul Space, dan Bandung Creative Hub dianalisis sebagai aktor non-manusia yang memiliki peran signifikan. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan studi sekunder, untuk kemudian dianalisis dengan menggunakan kerangka Actor- Network Theory (ANT) dan analisis konten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa narasi kota kreatif di Bandung dibentuk melalui proses perakitan yang dinamis dan sarat kontestasi. Ketidakstabilan ini justru memicu terbentuknya jaringan yang lebih cair, adaptif, dan otonom, yang menegaskan resiliensi ekosistem kreatif lokal. Lebih lanjut, kontestasi yang terjadi dipengaruhi oleh politisasi, perebutan makna “kreatif”, dan perbedaan persepsi antara komunitas dan birokrasi. Rekomendasi yang dihasilkan menekankan peran pemerintah sebagai fasilitator jangka panjang, pentingnya kemandirian komunitas kreatif melalui diversifikasi jejaring dan relevansi lokal, serta pemaknaan kota kreatif sebagai proses perakitan ekosistem yang diukur dari resiliensi, bukan kesetiaan pada model global. Penelitian ini memberikan kontribusi teoritis dengan memperkaya kajian urban assemblage melalui penerapan kerangka Actor-Network Theory (ANT) untuk mengurai relasi dan agensi jejaring aktor dalam perakitan narasi kota kreatif. Di sisi lain, penelitian ini juga memberikan pengayaan secara praktis terhadap kasus empiris untuk memahami dinamika ekosistem kreatif Bandung sebagai konstruksi yang dinamis dan adaptif terhadap konteks lokalnya.