digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ali Bahtanazar Umar
PUBLIC Open In Flipbook Ridha Pratama Rusli

Polivinil klorida (PVC) rentan terhadap degradasi termal pada suhu proses. Hal ini ditandai dengan pelepasan hidrogen klorida (HCl) dan perubahan warna. Stabiliser berbasis timah, seperti reverse ester organotin stabilizer (RES), mampu mengatasi hal ini secara efektif, tetapi biaya timah yang tinggi mendorong perlunya alternatif. Penelitian ini mengevaluasi potensi merkaptoetil palmat (MEP), ester balik berbasis sawit, sebagai stabiliser yang dapat menurunkan ketergantungan organotin dalam stabilisasi termal PVC. Spektroskopi Fourier transform infrared (FTIR) berhasil memverifikasi mekanisme stabilisasi substitusi klorin alilik pada kedua stabiliser, walau lebih lemah pada MEP. Uji dehidroklorinasi (DHC) menunjukkan bahwa RES menstabilkan PVC melalui dua mekanisme simultan, yaitu substitusi klorin alilik dan HCl scavenger, mendukung pengamatan pada FTIR, sedangkan MEP dominan hanya bekerja sebagai HCl scavenger. Pada uji roll mill, kombinasi 0,25 phr RES dan 0,5 phr MEP menghasilkan waktu diskolorasi terpanjang (45 menit), melampaui penggunaan tunggal RES 0,5 phr (40 menit). Hasil ini membuktikan bahwa penambahan MEP memungkinkan pengurangan dosis RES tanpa menurunkan efektivitas stabilisasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa MEP dapat berperan sebagai kostabiliser yang efisien secara ekonomi.