Diesel merupakan bahan bakar dengan permintaan yang diprediksi terus meningkat.
Namun, kandungan organosulfur di dalamnya dapat melepaskan gas SOX beracun saat
pembakaran, sehingga pemurnian diesel dari sulfur menjadi hal yang penting, khususnya
di Indonesia yang menargetkan produksi ultra low sulfur diesel (ULSD) dengan
kandungan sulfur maksimum 10 ppm pada tahun 2027. Saat ini, katalis hidrodesulfurisasi
(HDS) belum mampu menghilangkan senyawa sulfur berat seperti 4,6-DMDBT secara
efektif. Oleh karena itu, penelitian ini mengeksplorasi katalis yang disintesis
menggunakan PEG dan asam sitrat untuk meningkatkan luas permukaan serta ukuran pori
guna meningkatkan aktivitas katalis. Penyangga yang digunakan adalah ?-Al?O? karena
sifat teksturalnya yang optimal untuk katalis HDS. Logam aktif yang digunakan berupa
Mo karena sifat oksofiliknya serta harganya yang relatif murah, sedangkan promotor yang
digunakan adalah Ni karena aktivitasnya yang tinggi dalam reaksi HDS. Penelitian ini
mencakup empat tahapan, yaitu sintesis penyangga, sintesis katalis, sulfidasi, dan uji
aktivitas. Sintesis penyangga dilakukan dengan variasi PEG sebesar 0%-b, 5%-b, 10%-b,
dan 15%-b, dan penyangga terbaik digunakan sebagai basis pada tahap sintesis katalis
dengan variasi rasio Mo:asam sitrat sebesar 0, 2:1, 3:2, dan 1:1. Hasil uji XRD
menunjukkan terbentuknya fasa ?-Al?O?, sedangkan uji XRF mengonfirmasi kandungan
Mo dan Ni sesuai spesifikasi. Berdasarkan uji adsorpsi-desorpsi N?, penyangga dengan
PEG 10%-b memiliki luas permukaan tertinggi, begitu pula katalis dengan rasio 3:2.
Meskipun demikian, aktivitas katalis hasil sintesis belum melampaui katalis komersial.
Luas permukaan yang tinggi juga tidak menunjukkan hubungan linier terhadap konversi,
sehingga parameter lain seperti diameter pori kemungkinan lebih berpengaruh terhadap
kinerja katalis.
Perpustakaan Digital ITB