Mangrove memiliki mekanisme fisiologis yang memungkinkan penyerapan dan
penyimpanan logam berat dalam jaringan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji serapan logam Besi (Fe), Mangan (Mn), dan Kromium (Cr) oleh
mangrove di pesisir Brebes serta keterkaitannya dengan karakteristik lingkungan.
Pengambilan data dilakukan pada 9 Maret 2025 melalui metode purposive sampling
di delapan stasiun kawasan Mangrove Sari. Sampel yang dikumpulkan meliputi
sedimen dan akar mangrove (Rhizophora mucronata dan Avicennia marina), serta
pengukuran parameter oseanografi seperti suhu, salinitas, dan oksigen terlarut.
Analisis logam berat dilakukan menggunakan X-Ray Fluorescence (XRF) di
laboratorium Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa konsentrasi Fe (38.784–54.940 ppm), Mn (500–1.300 ppm),
dan Cr (32–56 ppm) pada sedimen bervariasi antar stasiun, dengan sebagian besar
nilai melebihi baku mutu dan background logam alami. Nilai geo-accumulation
Index (I-geo) menunjukkan kategori tidak tercemar untuk sebagian besar logam,
namun nilai enrichment factor (EF) mengindikasikan Fe dan Mn tergolong slightly
contaminated, sedangkan Cr dominan berasal dari sumber alami. Kondisi
oseanografi, khususnya salinitas dan oksigen terlarut rendah, berperan dalam
meningkatkan mobilitas logam di sedimen. Pada sampel akar, Avicennia marina
mengakumulasi Fe (hingga 49.381 ppm) dan Mn (hingga 1.440 ppm) lebih tinggi
dibanding Rhizophora mucronata, hal ini disebabkan oleh perbedaan morfologi
akar dan adaptasi fisiologis mangrove. Avicennia marina lebih adaptif terhadap
lingkungan tercemar dan cenderung menahan logam pada akarnya, berbeda dengan
Rhizophora mucronata. Secara keseluruhan, kedua spesies mangrove menunjukkan
kemampuan berbeda dalam mengakumulasi dan mentranslokasikan logam berat,
sehingga berpotensi dimanfaatkan sebagai agen fitoremediasi di ekosistem
mangrove pesisir.
Perpustakaan Digital ITB