digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Saskia Azalia Divana Putri
PUBLIC Open In Flipbook Rita Nurainni, S.I.Pus

Mangrove memiliki mekanisme fisiologis yang memungkinkan penyerapan dan penyimpanan logam berat dalam jaringan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji serapan logam Besi (Fe), Mangan (Mn), dan Kromium (Cr) oleh mangrove di pesisir Brebes serta keterkaitannya dengan karakteristik lingkungan. Pengambilan data dilakukan pada 9 Maret 2025 melalui metode purposive sampling di delapan stasiun kawasan Mangrove Sari. Sampel yang dikumpulkan meliputi sedimen dan akar mangrove (Rhizophora mucronata dan Avicennia marina), serta pengukuran parameter oseanografi seperti suhu, salinitas, dan oksigen terlarut. Analisis logam berat dilakukan menggunakan X-Ray Fluorescence (XRF) di laboratorium Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi Fe (38.784–54.940 ppm), Mn (500–1.300 ppm), dan Cr (32–56 ppm) pada sedimen bervariasi antar stasiun, dengan sebagian besar nilai melebihi baku mutu dan background logam alami. Nilai geo-accumulation Index (I-geo) menunjukkan kategori tidak tercemar untuk sebagian besar logam, namun nilai enrichment factor (EF) mengindikasikan Fe dan Mn tergolong slightly contaminated, sedangkan Cr dominan berasal dari sumber alami. Kondisi oseanografi, khususnya salinitas dan oksigen terlarut rendah, berperan dalam meningkatkan mobilitas logam di sedimen. Pada sampel akar, Avicennia marina mengakumulasi Fe (hingga 49.381 ppm) dan Mn (hingga 1.440 ppm) lebih tinggi dibanding Rhizophora mucronata, hal ini disebabkan oleh perbedaan morfologi akar dan adaptasi fisiologis mangrove. Avicennia marina lebih adaptif terhadap lingkungan tercemar dan cenderung menahan logam pada akarnya, berbeda dengan Rhizophora mucronata. Secara keseluruhan, kedua spesies mangrove menunjukkan kemampuan berbeda dalam mengakumulasi dan mentranslokasikan logam berat, sehingga berpotensi dimanfaatkan sebagai agen fitoremediasi di ekosistem mangrove pesisir.