COVER Ryan Juanda Aritonang
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Ryan Juanda Aritonang
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Ryan Juanda Aritonang
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Ryan Juanda Aritonang
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Ryan Juanda Aritonang
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Ryan Juanda Aritonang
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Ryan Juanda Aritonang
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 7 Ryan Juanda Aritonang
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 8 Ryan Juanda Aritonang
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 9 Ryan Juanda Aritonang
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 10 Ryan Juanda Aritonang
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Ryan Juanda Aritonang
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Ryan Juanda Aritonang
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Wilayah utara kota Pekalongan sangat rentan terhadap banjir, yang dapat berasal dari luapan sungai (fluvial), drainase yang tidak memadai atau curah hujan ekstrim (pluvial), dan pasang surut (rob). Adapun faktor-faktor penyebab banjir di kota ini antara lain topografi wilayah yang relatif rendah dan datar, sangat berkaitan dengan pasang surut air laut, sistem drainase yang belum optimal, tutupan lahan yang minim meresapkan air, dan sampah. Saat ini, kota ini telah mengembangkan rencana induk drainase yang membagi wilayah tersebut menjadi delapan subsistem. Studi ini berfokus terhadap analisis banjir terhadap salah satu dari delapan subsistem yang ada, yaitu subsistem Banger Hilir. Tugas akhir ini dimaksudkan untuk melakukan perancangan pengendalian banjir melalui sistem drainase perkotaan di subsistem Banger Hilir. Banjir dimodelkan dengan bantuan perangkat lunak Personal Computer Storm Water Management Model (PCSWMM). Pendekatan yang digunakan adalah dengan metode 1D-2D Combination. Input hidrologi terhadap model itu berupa curah hujan rencana periode ulang 5 tahun untuk drainase, debit periode ulang 20 tahun untuk inflow sungai, dan kondisi HHWL untuk bagian hilir berupa pesisir. Alternatif solusi yang direncakan dalam pengendalian banjir di subsistem Banger Hilir ini adalah pelebaran dan/atau pendalaman saluran drainase sekunder, penambahan kolam retensi Setono, dan penambahan rumah pompa Degayu dengan kapasitas 250 liter/detik. Alternatif solusi yang terpilih merupakan gabungan dari ketiga alternatif solusi tersebut dikarenakan memiliki persentase reduksi genangan terbesar, yaitu sebesar 72% dari luas genagan eksisting. Berdasarkan analisis Rencana Anggaraan Biaya (RAB), total dari pembangunan sistem pengendalian banjir susbsitem Banger Hilir pada tugas akhir ini sebesar Rp61.156.865.581,41.
Perpustakaan Digital ITB