digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tripikon merupakan teknologi sanitasi berbasis komunitas yang diimplementasikan di kawasan permukiman tepian Sungai Kapuas, Kota Pontianak. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi eksisting, mengidentifikasi faktor teknis dan non-teknis yang memengaruhi keberhasilan sistem, serta menganalisis perbedaan karakteristik antara rumah tangga pengguna dan non-pengguna Tripikon. Analisis dilakukan melalui kombinasi pendekatan kualitatif dan kuantitatif, dengan metode survei, observasi lapangan, dan wawancara semi-terstruktur. Hasil menunjukkan bahwa keberlanjutan penggunaan Tripikon sangat dipengaruhi oleh keterlibatan masyarakat secara penuh, keberadaan pemantauan dari aktor lokal, dan kemampuan teknis dasar rumah tangga dalam merawat sistem. Sebaliknya, ketidaksesuaian desain, ketiadaan panduan, dan minimnya transfer pengetahuan menjadi penyebab utama kegagalan sistem. Analisis faktor eksternal menggunakan kerangka PESTEL– AHP menghasilkan nilai dukungan sebesar 0,623 yang menunjukkan tingkat “mendukung (favorable)” terhadap implementasi Tripikon. Faktor paling mendukung mencakup kebijakan sanitasi nasional, potensi kemitraan dengan NGO/sektor swasta, dan komitmen pemerintah daerah, sedangkan faktor terlemah meliputi insentif fiskal, dukungan teknis eksternal, dan tren migrasi. Hasil pemetaan faktor internal dan eksternal melalui Matriks Internal–Eksternal (IE) menempatkan posisi implementasi Tripikon pada Kuadran I, dengan skor faktor internal sebesar 2,45 dan faktor eksternal sebesar 2,62, yang menunjukkan posisi strategis konservatif. Berdasarkan kombinasi kelemahan internal dan peluang eksternal, telah dirumuskan lima strategi W–O, yaitu: (1) integrasi Tripikon dalam dokumen perencanaan teknis daerah, (2) peningkatan kapasitas teknis warga melalui kemitraan, (3) penyusunan SOP dan panduan berbasis lokalitas, (4) fasilitasi forum partisipatif warga, dan (5) dokumentasi implementasi untuk dasar advokasi kebijakan. Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan keberlanjutan dan memungkinkan replikasi sistem Tripikon di kawasan permukiman serupa secara lebih sistematis dan kontekstual.