digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Firli Aulia Ramadhani
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Firli Aulia Ramadhani
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Firli Aulia Ramadhani
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Firli Aulia Ramadhani
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Firli Aulia Ramadhani
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Firli Aulia Ramadhani
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Firli Aulia Ramadhani
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Firli Aulia Ramadhani
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 Firli Aulia Ramadhani
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 8 Firli Aulia Ramadhani
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 9 Firli Aulia Ramadhani
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 10 Firli Aulia Ramadhani
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA Firli Aulia Ramadhani
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Firli Aulia Ramadhani
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

Potensi sumber daya air yang melimpah di Indonesia membuka peluang pemanfaatan energi baru terbarukan, salah satunya melalui pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH). Di tengah meningkatnya kebutuhan listrik dan dominasi energi fosil, dan dengan adanya kondisi dimana 0.17% wilayah desa di Indonesia tak kunjung teraliri listrik, PLTMH menjadi solusi strategis menuju bauran EBT nasional dan target Net Zero Emission 2060. Desa Waerebo di Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu wilayah off-grid yang memiliki potensi pengembangan PLTMH berkat ketersediaan air dan kondisi topografi yang mendukung. Studi ini bertujuan merancang sistem PLTMH secara teknis, menyusun rencana operasional dan biaya konstruksi, serta menganalisis kelayakan ekonominya sebagai bentuk pemanfaatan sumber daya air berkelanjutan di wilayah terpencil. Berdasarkan perencanaan yang telah dilakukan, dengan debit andalan 50% sebesar 0.25 m3/s, PLTMH Waerebo dapat menghasilkan daya sebesar 2 x 99.4 kWatt. Adapun total biaya konstruksi sebesar Rp4.7 Milyar mengasilkan nilai benefit cost ratio sebesar 1.24 yang menunjukkan bahwa PLTMH Waerebo layak secara finansial.