digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Nazwa Rahma Kamila
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Nazwa Rahma Kamila
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Nazwa Rahma Kamila
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Nazwa Rahma Kamila
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Nazwa Rahma Kamila
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Nazwa Rahma Kamila
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Nazwa Rahma Kamila
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 7 Nazwa Rahma Kamila
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 8 Nazwa Rahma Kamila
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 9 Nazwa Rahma Kamila
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 10 Nazwa Rahma Kamila
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Nazwa Rahma Kamila
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Nazwa Rahma Kamila
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan

Wilayah Kota Jakarta Timur dan Jakarta Utara merupakan daerah yang sering kali dilanda bencana banjir. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP), dalam kurun waktu tahun 2000-2024, Jakarta Timur mengalami 103 kejadian banjir sehingga menjadikannya wilayah dengan frekuensi banjir tertinggi di Provinsi DKI Jakarta. Faktor-faktor seperti topografi datar, penurunan muka tanah, kenaikan permukaan air laut, dan alih fungsi lahan menjadi penyebab utama terjadinya banjir. Genangan tertinggi mencapai 71-150 cm terjadi di Kelurahan Rorotan akibat luapan sungai dan sistem drainase yang kurang memadai. Terdapat Kanal Banjir Timur yang berfungsi untuk menampung dan mengalirkan aliran sungai dan limpasan permukaan, namun dinilai kurang mengatasi bencana banjir di daerah tersebut. Oleh karena itu, diperlukan suatu solusi untuk memperbaiki sistem drainase dan sungai-sungai yang ada di wilayah tersebut. Pemodelan banjir dan analisis hidraulika dalam tugas akhir ini dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak EPA-SWMM 5.2 untuk memperbaiki saluran drainase eksisting menggunakan debit rencana periode ulang 10 tahunan dengan melakukan pelebaran dan/atau pendalaman saluran drainase ditambah dengan tinggi jagaan sebesar 0.3 meter. Selain itu, dilakukan pemodelan banjir 2D menggunakan perangkat lunak HEC-RAS 6.6 dengan mempertimbangkan berbagai fase pasang surut sehingga didapatkan luas genangan banjir maksimum yang terjadi yaitu mencapai 595.76 ha pada pasang surut fase 90°. Terdapat empat skenario alternatif solusi yang dimodelkan yaitu tanggul permukiman, tanggul sungai, tanggul kombinasi, dan normalisasi. Dengan mempertimbangkan efektivitas dan biaya pembangunannya, dipilih alternatif solusi berupa tanggul kombinasi dengan total panjang tanggul yaitu 6.4 Km dan jenis tanggul yang digunakan adalah jenis sheet pile. Solusi ini dapat mereduksi volume banjir sebesar 35.89% dan mereduksi luas genangan banjir sebesar 62.87% dengan mengatasi seluruh banjir di permukiman, serta memiliki total biaya sebesar Rp94,609,994,223.45.