Indonesia memiliki potensi energi surya yang sangat besar berkat letak geografisnya di daerah khatulistiwa dengan intensitas penyinaran matahari yang tinggi dan relatif stabil sepanjang tahun. Hal ini menjadikan energi surya sebagai sumber energi terbarukan kunci untuk mendukung target emisi nol bersih pada 2060. Pemanfaatannya dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mendukung bauran energi nasional. Namun, pengembangan energi surya menghadapi tantangan berupa ketidakpastian akibat variabilitas iklim jangka panjang. Perubahan suhu, radiasi matahari, dan kecepatan angin akibat pemanasan global dapat memengaruhi produksi listrik dari sistem photovoltaic (PV), sehingga perlu dipertimbangkan dalam perencanaan investasi.Studi ini mengevaluasi proyeksi potensi energi surya di Indonesia untuk periode 2030–2060 menggunakan tiga skenario emisi Coupled Model Intercomparison Project phase 6th (CMIP6): Shared Socioeconomic Pathways (SSP)1-2.6 (emisi rendah), SSP2-4.5 (emisi sedang), dan SSP5-8.5 (emisi tinggi), serta melihat bagaimana perubahan potensi PV di masa depan jika dibandingkan dengan periode historis (Tahun 1980-2014). Lima model iklim global CMIP6 digunakan untuk menganalisis proyeksi variabel iklim utama yang memengaruhi potensi energi surya, seperti suhu udara, radiasi matahari permukaan, dan kecepatan angin. Analisis ini tidak hanya melihat nilai rata-rata potensi energi surya di masa depan, tetapi juga ketidakpastian antar model dan antar skenario, sehingga memberikan gambaran lebih realistis mengenai potensi pengembangan energi surya di berbagai wilayah.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi lebih tinggi dan lebih konsisten antarskenario, sementara wilayah lain menunjukkan ketidakpastian lebih besar. Analisis probabilitas antar model digunakan untuk menilai tingkat kepercayaan proyeksi, membantu pengambil kebijakan dan investor menyusun strategi pengembangan energi surya yang lebih adaptif, berkelanjutan, dan tahan terhadap risiko perubahan iklim demi mendukung transisi energi nasional.
Perpustakaan Digital ITB