digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kehadiran transportasi umum baru berupa LRT Jabodebek memberikan perubahan biaya gabungan transportasi yang pada gilirannya menyebabkan adanya indikasi dampak langsung pada perubahan perilaku perjalanan dan dampak tidak langsung perubahan guna lahan. Kedua dampak ini terjadi bukan tanpa alasan, namun karena adanya aksesibilitas sebagai penyebab keduanya. Penelitian ini menguji adanya dampak tersebut dengan memasukkan konsep aksesibilitas bukan hanya spasial, namun juga aksesibilitas yang dipersepsikan oleh komuter pekerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan model pemilihan bertahap dimulai dari MNL, Nested Logit, dan Mixed Logit Model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan terhadap fasilitas LRT juga berperan positif, sementara keterjangakauan harga memiliki dampak negatif terhadap pemilihan moda angkutan umum. Dalam pemilihan tempat tinggal, persepsi positif terhadap lingkungan yang nyaman, aman, dan bersih lebih cenderung memilih menetap, sedangkan persepsi baik terhadap LRT meningkatkan peluang pindah ke hunian alternatif. Studi ini juga kemudian menggali adanya residential self-selection hunian dengan pendekatan Joint Model yang menjelaskan interaksi dari kedua dampak tersebut dan menemukan bahwa persepsi aksesibilitas sebagai variabel-variabelnya terbukti dapat membuktikan adanya fenomena ini. Hasil penelitian ini memperkuat argumen bahwa persepsi aksesibilitas dan residential self-selection dapat mempengaruhi dampak langsung dan tidak langsung tersebut sehingga perlu diperhitungkan dalam mengevaluasi manfaat infrastruktur transportasi baru.