Pembangunan infrastruktur baru, khususnya jalan tol, tidak hanya dipandang
sebagai katalis pertumbuhan ekonomi dan peningkatan aksesibilitas, tetapi juga
membawa dampak yang kompleks terhadap lingkungan sosial, kualitas hunian, dan
perilaku mobilitas masyarakat. Persepsi masyarakat terhadap manfaat maupun
gangguan dari infrastruktur tersebut menjadi kunci dalam memahami sejauh mana
proyek mampu memberikan nilai tambah atau justru memunculkan eksternalitas
negatif. Jalan Tol Serang–Panimbang, yang dirancang untuk mempercepat
perjalanan Jakarta–Tanjung Lesung serta mendukung kawasan strategis pariwisata
nasional, menjadi contoh nyata bagaimana infrastruktur baru berpotensi
menimbulkan trade-off antara aksesibilitas dan gangguan lingkungan. Studi ini
menganalisis pengaruh persepsi aksesibilitas dan gangguan terhadap kepuasan
bermukim, intensi relokasi, serta niat berganti moda masyarakat di sekitar ruas tol.
Metode SEM-PLS dan Ordinal Logistic Regression digunakan untuk menguji
kerangka pengaruh pembentuk kepuasan bermukim dan intensi berganti moda.
Analisis dilakukan berdasarkan pada survei yang dikumpulkan melalui 603
responden dengan tempat tinggal pada radius 1000 m dari ruas Jalan Tol SerangPanimbang Seksi 1 yang meliputi 3 kabupaten/kota yakni Kota Serang, Kabupaten
Serang, dan Kabupaten Lebak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi
aksesibilitas memiliki pengaruh yang bervariasi terhadap kepuasan bermukim,
tetapi secara konsisten menurunkan keinginan berpindah rumah karena berperan
sebagai faktor penahan. Sebaliknya, gangguan akibat tol lebih berperan dalam
mendorong intensi relokasi daripada menentukan kepuasan hunian. Selain itu,
persepsi gangguan terbukti meningkatkan peluang berganti moda, terutama di
kawasan dekat gerbang tol, yang mencerminkan adanya konsekuensi timbal balik
(trade-off) antara kemudahan akses dan paparan eksternalitas negatif. Temuan ini
menegaskan pentingnya mengintegrasikan dimensi persepsi masyarakat dalam
perencanaan infrastruktur jalan agar manfaat aksesibilitas dapat dicapai tanpa
mengabaikan kualitas hidup dan stabilitas mobilitas penduduk.
Perpustakaan Digital ITB