Perpustakaan Digital ITB

Tenaga kesehatan di puskesmas daerah pedalaman menghadapi tantangan mobilitas yang signifikan dalam memberikan layanan esensial seperti imunisasi dan kunjungan pasien. Berdasarkan analisis skenario operasional, ditemukan bahwa medan yang sulit, kebutuhan transportasi multi-moda (motor, perahu, jalan kaki), serta penggunaan alat angkut konvensional yang tidak ergonomis menjadi hambatan utama. Kondisi ini menurunkan efektivitas pelayanan dan meningkatkan risiko cedera fisik serta kerusakan logistik medis seperti vaksin. Penelitian ini menggunakan pendekatan Desain Berpusat pada Pengguna ( User-Centered Design untuk merancang sebuah solusi yang adaptif. Hasilnya adalah sebuah konsep sistem alat bantu angkut hibrida yang berfungsi ganda sebagai pannier sepeda motor dan troli dua roda. Desain ini bersifat modular, terdiri dari tiga unit pannier berbahan aluminium yang dapat bertransformasi, dilengkapi roda 10 inci untuk medan sulit dan gagang teleskopik yang ergonomis untuk mengurangi beban fisik pengguna. Dengan mengintegrasikan fungsi pannier dan troli dalam satu sistem, desain ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kenyamanan tenaga kesehatan, sehingga mendukung optimalisasi pelayanan kesehatan di wilayah terpencil.