digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penjahit keliling di Lenteng Agung bekerja dalam posisi duduk statis lebih dari delapan jam sehari, dengan menggunakan workstation pada sepeda gerobak yang dirancang tanpa pertimbangan prinsip ergonomi, sehingga menimbulkan keluhan muskuloskeletal pada area leher, punggung, dan bokong. Penelitian ini bertujuan untuk merancang workstation pada sepeda gerobak penjahit keliling yang adaptif untuk mengurangi risiko keluhan muskuloskeletal. Metode yang digunakan adalah metode campuran kualitatif dan kuantitatif, meliputi observasi lapangan dengan pendekatan etnografi, wawancara semi-terstruktur, peta nyeri menggunakan Nordic Body Map (NBM), analisis postur kerja dengan Rapid Entire Body Assessment (REBA), serta evaluasi dan validasi prototipe menggunakan Motion Capture System Analysis (MoCap) dan The System Usability Scale (SUS). Hasil analisis menunjukkan skor REBA 9 hingga 11 yang mengindikasikan risiko sangat tinggi sehingga membutuhkan intervensi segera, serta persentase keluhan >70% pada tiga area otot utama. Hasil uji coba dengan MoCap menunjukkan desain yang telah diintervensi lebih baik dari segi postur dan gaya otot. Pada uji usabilitas prototipe menghasilkan skor rata-rata 76,67, mengonfirmasi bahwa desain intervensi dengan fitur sandaran dan sistem adjustable pada kursi, memiliki tingkat usabilitas yang baik dan berpotensi mengurangi keluhan muskuloskeletal, meskipun masih ada ruang untuk pengembangan lebih lanjut. Kebaruan pada kajian perancangan ini terletak pada pengembangan workstation berbasis konteks lokal yang sederhana dan aplikatif. Temuan ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam perancangan workstation yang ergonomis, dan memperkaya diskursus desain yang responsif terhadap kebutuhan lokal, serta desain berbasis kesejahteraan pengguna.