Penjahit keliling di Lenteng Agung bekerja dalam posisi duduk statis lebih dari
delapan jam sehari, dengan menggunakan workstation pada sepeda gerobak yang
dirancang tanpa pertimbangan prinsip ergonomi, sehingga menimbulkan keluhan
muskuloskeletal pada area leher, punggung, dan bokong. Penelitian ini bertujuan
untuk merancang workstation pada sepeda gerobak penjahit keliling yang adaptif
untuk mengurangi risiko keluhan muskuloskeletal. Metode yang digunakan adalah
metode campuran kualitatif dan kuantitatif, meliputi observasi lapangan dengan
pendekatan etnografi, wawancara semi-terstruktur, peta nyeri menggunakan Nordic
Body Map (NBM), analisis postur kerja dengan Rapid Entire Body Assessment
(REBA), serta evaluasi dan validasi prototipe menggunakan Motion Capture
System Analysis (MoCap) dan The System Usability Scale (SUS). Hasil analisis
menunjukkan skor REBA 9 hingga 11 yang mengindikasikan risiko sangat tinggi
sehingga membutuhkan intervensi segera, serta persentase keluhan >70% pada tiga
area otot utama. Hasil uji coba dengan MoCap menunjukkan desain yang telah
diintervensi lebih baik dari segi postur dan gaya otot. Pada uji usabilitas prototipe
menghasilkan skor rata-rata 76,67, mengonfirmasi bahwa desain intervensi dengan
fitur sandaran dan sistem adjustable pada kursi, memiliki tingkat usabilitas yang
baik dan berpotensi mengurangi keluhan muskuloskeletal, meskipun masih ada
ruang untuk pengembangan lebih lanjut. Kebaruan pada kajian perancangan ini
terletak pada pengembangan workstation berbasis konteks lokal yang sederhana
dan aplikatif. Temuan ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam perancangan
workstation yang ergonomis, dan memperkaya diskursus desain yang responsif
terhadap kebutuhan lokal, serta desain berbasis kesejahteraan pengguna.
Perpustakaan Digital ITB