BAB I Yosua Novalesi [27123022]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II Yosua Novalesi [27123022]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III Yosua Novalesi [27123022]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
BA IV Yosua Novalesi [27123022]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V Yosua Novalesi [27123022]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Pekerjaan batik cap merupakan pekerjaan yang bersifat repetitif dan dilakukan dalam durasi
yang panjang, sehingga berpotensi menimbulkan gangguan muskuloskeletal pada pekerja.
Aktivitas pengecapan motif menggunakan canting cap membutuhkan gerakan yang terus
menerus dengan postur tubuh yang tidak selalu ergonomis. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis proses pengecapan motif pada pekerja batik cap serta hubungannya dengan
respon aktivitas otot yang dialami oleh pekerja dan menentukan rekomendasi desain ergonomis
yang dapat diterapkan untuk mengurangi beban kerja. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif eksperimental deskriptif berurutan yang terdiri dari
tiga tahap utama: studi aktivitas pengecapan, studi gerak menggunakan motion capture system
(MoCap), dan studi aktivitas otot dengan surface electromyography (sEMG). Hierarchical
Task Analysis (HTA) digunakan untuk memetakan proses pengecapan motif ke dalam sub
tugas yang lebih spesifik. Pengukuran biomekanika dilakukan untuk mengevaluasi sudut
postur tubuh, ritme gerakan, dan aktivitas otot selama proses pengecapan. Hasil penelitian
mengungkapkan adanya aktivitas otot yang tinggi pada otot lumbar dan biseps, terutama saat
pengecapan dilakukan dalam kondisi fast ritme. Berdasarkan data EMG dan persepsi pekerja,
desain sistem kerja yang mempertimbangkan ritme pengerjaan ternyata membantu mengurangi
beban kerja. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa integrasi metode HTA, MoCap, dan
sEMG efektif dalam mengidentifikasi faktor risiko ergonomi pada pekerja batik cap yang dapat
dijadikan sebagai acuan penentuan intervensi ergonomi. Rekomendasi desain ergonomis yang
dihasilkan dapat menjadi dasar untuk perancangan ulang workstation dan sistem kerja guna
meningkatkan kesehatan, keselamatan, dan produktivitas pekerja batik cap secara
berkelanjutan.
Perpustakaan Digital ITB