Abstrak - Azumah Yasmin
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Penurunan kurva rotasi penting untuk analisis dinamika galaksi, terutama untuk
mempelajari distribusi massa berbagai komponen materi dalam galaksi,
serta menjadi bukti keberadaan materi gelap yang mendominasi pada skala
galaksi. Namun, terdapat beberapa tantangan dalam memperoleh kurva rotasi
yang baik, seperti penentuan inklinasi, efek beam smearing, dan keberadaan
gerakan non-sirkular akibat fitur-fitur unik pada galaksi, seperti bar. Kemajuan
teknologi observasi saat ini juga mendorong perkembangan berbagai metode
penentuan kurva rotasi.
Dalam penelitian Tugas Akhir ini penurunan kurva rotasi menggunakan
metode 2 dimensi (2D) dan 3 dimensi (3D) dilakukan dengan tujuan memberikan
rekomendasi metode penentuan kurva rotasi mana yang lebih baik untuk
beberapa kasus yang berbeda. Metode penurunan kurva rotasi yang digunakan
adalah model tilted-ring dan dekomposisi harmonik. Digunakan perangkat
lunak 3DBarolo (metode 3DBarolo dan 2DBarolo) dan DiskFit (metode 2DiskFit
dengan model disk dan disk+bar). Penurunan kurva rotasi dilakukan
untuk 15 galaksi spiral dari survei HALOGAS dan 13 galaksi katai dari survei
LITTLE THINGS. Galaksi diseleksi agar memiliki rentang sudut inklinasi
45? < i < 75?. Perbandingan dilakukan dengan inspeksi visual kurva rotasi
dan perbandingan parameter galaksi, seperti inklinasi dan PA. Tidak semua
hasil fitting yang diperoleh berkualitas baik, terdapat beberapa kurva rotasi
dengan hasil yang terlalu fluktuatif. Pada beberapa kasus, seluruh metode
dapat memberikan hasil yang konsisten satu sama lain serta cocok dengan
referensi. Akan tetapi, terdapat kecenderungan bahwa kurva rotasi yang dihasilkan
lebih tidak fluktuatif jika digunakan perangkat 3DBarolo, meskipun
metode ini tidak dapat meninjau fitur detail seperti bar pada galaksi. Metode
2DBarolo dalam banyak kasus memberikan kurva rotasi yang terlalu fluktuatif.
Metode 2DiskFit model disk juga dapat memberikan fitting berupa kurva
rotasi yang fluktuatif, namun tidak sebanyak pada penggunaan 2DBarolo.
Fluktuasi juga ditemukan pada kurva rotasi yang diturunkan dengan model
bar. Tetapi model ini dapat memberikan indikasi keberadaan fitur bar pada
galaksi, meskipun diperlukan analisis lebih lanjut untuk mengkonfirmasinya.
Hasil Tugas Akhir ini merekomendasikan metode 3DBarolo sebagai perangkat
yang lebih diandalkan untuk penurunan kurva rotasi galaksi tanpa bar dan
metode 2DiskFit model bar untuk galaksi dengan bar.
Perpustakaan Digital ITB