ABSTRAK Andrea Kartika Putri
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Andrea Kartika Putri
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Andrea Kartika Putri
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Andrea Kartika Putri
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Andrea Kartika Putri
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Andrea Kartika Putri
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 6 Andrea Kartika Putri
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA Andrea Kartika Putri
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
LAMPIRAN Andrea Kartika Putri
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Pertumbuhan Kawasan Industri di Kota Cilegon yang berlangsung secara masif
memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi regional, namun
juga menimbulkan tekanan serius terhadap sistem lingkungan hidup, khususnya
terhadap ketersediaan dan kualitas sumber daya air. Transformasi tutupan lahan
akibat ekspansi Kawasan Industri (KPI) telah menyebabkan penurunan fungsi
ekologis yang berdampak pada indeks jasa lingkungan hidup penyedia air.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan antara perkembangan KPI
Tahun 2020–2040 dengan perubahan jasa lingkungan hidup, mengevaluasi neraca
ketersediaan dan kebutuhan air, serta menilai status daya dukung air perkotaan
secara keseluruhan. Pendekatan penelitian menggunakan metode kuantitatif
deskriptif dengan teknik analisis spasial dan evaluasi neraca air. Data sekunder
diperoleh melalui dokumen perencanaan tata ruang, citra satelit, dan data hidrologi.
Teknik analisis meliputi interpretasi perubahan tutupan lahan berbasis sistem
informasi geografis (SIG), pemodelan indeks jasa lingkungan menggunakan
perangkat lunak berbasis grid, dan analisis status daya dukung air dengan
pendekatan supply-demand. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam dua
dekade terakhir, terjadi konversi lahan hijau menjadi kawasan industri secara
intensif, terutama di wilayah utara dan timur Kota Cilegon. Hal ini menyebabkan
penurunan indeks jasa lingkungan penyedia air hingga 17%, disertai dengan
peningkatan kebutuhan air untuk industri sebesar 38% hingga tahun 2040. Evaluasi
neraca air mengindikasikan risiko defisit air yang semakin besar, dengan proyeksi
bahwa Kota Cilegon dapat mengalami ketidakseimbangan antara ketersediaan dan
kebutuhan air dalam satu dekade mendatang. Penelitian ini juga menunjukkan
bahwa tanpa intervensi kebijakan yang tepat, daya dukung air perkotaan akan terus
menurun. Kontribusi utama dari penelitian ini adalah penggabungan model spasial
dan neraca air dalam satu kerangka analisis untuk menilai pengaruh perkembangan
kawasan industri terhadap keberlanjutan lingkungan. Temuan ini menjadi acuan
penting dalam pengelolaan kawasan industri berbasis jasa lingkungan, serta sebagai
pertimbangan dalam penyusunan kebijakan pengelolaan sumber daya air
berkelanjutan di Kota Cilegon sebagai kota industri. Secara akademik, penelitian
ini memperkaya literatur dalam kajian hubungan spasial antara pertumbuhan
industri dan daya dukung lingkungan, khususnya daya dukung air, serta membuka
peluang pengembangan metode analisis daya dukung air berbasis sistem informasi
geospasial dalam konteks perencanaan wilayah.
Perpustakaan Digital ITB