digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Andrea Kartika Putri
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Andrea Kartika Putri
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Andrea Kartika Putri
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Andrea Kartika Putri
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Andrea Kartika Putri
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Andrea Kartika Putri
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 6 Andrea Kartika Putri
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Andrea Kartika Putri
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

LAMPIRAN Andrea Kartika Putri
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Pertumbuhan Kawasan Industri di Kota Cilegon yang berlangsung secara masif memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi regional, namun juga menimbulkan tekanan serius terhadap sistem lingkungan hidup, khususnya terhadap ketersediaan dan kualitas sumber daya air. Transformasi tutupan lahan akibat ekspansi Kawasan Industri (KPI) telah menyebabkan penurunan fungsi ekologis yang berdampak pada indeks jasa lingkungan hidup penyedia air. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan antara perkembangan KPI Tahun 2020–2040 dengan perubahan jasa lingkungan hidup, mengevaluasi neraca ketersediaan dan kebutuhan air, serta menilai status daya dukung air perkotaan secara keseluruhan. Pendekatan penelitian menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan teknik analisis spasial dan evaluasi neraca air. Data sekunder diperoleh melalui dokumen perencanaan tata ruang, citra satelit, dan data hidrologi. Teknik analisis meliputi interpretasi perubahan tutupan lahan berbasis sistem informasi geografis (SIG), pemodelan indeks jasa lingkungan menggunakan perangkat lunak berbasis grid, dan analisis status daya dukung air dengan pendekatan supply-demand. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam dua dekade terakhir, terjadi konversi lahan hijau menjadi kawasan industri secara intensif, terutama di wilayah utara dan timur Kota Cilegon. Hal ini menyebabkan penurunan indeks jasa lingkungan penyedia air hingga 17%, disertai dengan peningkatan kebutuhan air untuk industri sebesar 38% hingga tahun 2040. Evaluasi neraca air mengindikasikan risiko defisit air yang semakin besar, dengan proyeksi bahwa Kota Cilegon dapat mengalami ketidakseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air dalam satu dekade mendatang. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tanpa intervensi kebijakan yang tepat, daya dukung air perkotaan akan terus menurun. Kontribusi utama dari penelitian ini adalah penggabungan model spasial dan neraca air dalam satu kerangka analisis untuk menilai pengaruh perkembangan kawasan industri terhadap keberlanjutan lingkungan. Temuan ini menjadi acuan penting dalam pengelolaan kawasan industri berbasis jasa lingkungan, serta sebagai pertimbangan dalam penyusunan kebijakan pengelolaan sumber daya air berkelanjutan di Kota Cilegon sebagai kota industri. Secara akademik, penelitian ini memperkaya literatur dalam kajian hubungan spasial antara pertumbuhan industri dan daya dukung lingkungan, khususnya daya dukung air, serta membuka peluang pengembangan metode analisis daya dukung air berbasis sistem informasi geospasial dalam konteks perencanaan wilayah.