Penelitian ini mengevaluasi pengaruh penambahan limbah plastik Polyethylene Terephthalate (PET) olahan terhadap kinerja campuran Stone Matrix Asphalt (SMA), khususnya dalam hal stabilitas Marshall, ketahanan deformasi (rutting), dan resistensi terhadap stripping.
Metode pencampuran kering digunakan dengan variasi kadar PET sebesar 0%, 3%, 5%, dan 7%. Hasil uji Marshall menunjukkan peningkatan stabilitas dari 856,09 kg (0% PET) menjadi 1151,13 kg (3% PET), lalu sedikit menurun pada 5% PET (1102,76 kg) dan naik kembali pada 7% PET (1141,45 kg). Flow menurun dari 2,17 mm (0% PET) ke 1,97 mm, 1,80 mm, dan 1,60 mm secara berturut-turut pada kadar 3%, 5%, dan 7%, yang menandakan peningkatan kekakuan. Pada pengujian HWTD, rut depth tertinggi tercatat pada 0% PET sebesar 10,76 mm (gagal sebelum 2000 lintasan), sedangkan pada kadar PET 3%, 5%, dan 7% masing-masing hanya sebesar 2,89 mm, 3,27 mm, dan 3,02 mm setelah 10.000 lintasan. Ini membuktikan bahwa penambahan PET secara signifikan meningkatkan ketahanan terhadap deformasi permanen. Untuk uji TSR, nilai rasio kekuatan tarik mencapai 75% (2% PET), 80% (0% PET), dan 90% (4% PET), sehingga hanya kadar 4% yang memenuhi ambang batas spesifikasi ?80% yang mengindikasikan ketahanan terhadap kerusakan akibat kelembaban.
Secara keseluruhan, penambahan PET olahan meningkatkan stabilitas, kekakuan, dan ketahanan campuran terhadap rutting dan stripping. Kadar optimum direkomendasikan pada 3% PET karena memberikan performa terbaik secara teknis dalam seluruh parameter utama.
Perpustakaan Digital ITB