digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Latifah Naila Roswendi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

TEV protease merupakan protease sistein dari Tobacco Etch Virus, memiliki spesifisitas tinggi, sehingga diaplikasikan untuk pemurnian protein pada bidang bioteknologi untuk pelepasan tag fusi. Selain itu, TEV protease dapat diaplikasikan pada sektor lain, seperti material, farmasi, dan diagnostik. Potensi aplikasi TEV protease mendorong peningkatan produksi dari enzim ini, sehingga penelitian ini bertujuan untuk memproduksi TEV protease rekombinan menggunakan sistem ekspresi Escherichia coli BL21(DE3) serta mengonfirmasi sekuens gen dan protein yang diekspresikan. Penelitian ini dimulai dengan prediksi karakteristik protein secara in silico. Selanjutnya, dilakukan kloning plasmid rekombinan dengan meligasi gen pengkode TEV protease (insert) dengan vektor pET16b. Hasil ligasi ditransformasi ke dalam sel E. coli TOP10, sel ditumbuhkan dan dilakukan penapisan. Untuk mengonfirmasi keberadaan plasmid hasil kloning, dilakukan PCR dan sekuensing. Setelah sekuens dikonfirmasi, dilakukan ekspresi protein rekombinan dengan menumbuhkan kultur E. coli BL21(DE3) hasil transformasi dan diinduksi dengan IPTG. Selanjutnya sel dipanen, dilisiskan dengan sonikator, dan dikonfirmasi dengan SDS-PAGE. Hasil penelitian secara in silico menunjukkan karakteristik protein yang memiliki bobot molekul 30,1 kDa dan sifat insolubel. Selain itu, hasil kloning terkonfirmasi oleh PCR memiliki insert sepanjang 751 bp dan panjang konfirmasi primer T7 ~954 bp, dan hasil sekuensing yang menunjukkan ketidaksesuaian sekuens TEV protease, sehingga belum dapat dikonfirmasi kesesuaian urutan nukleotida pengkode TEV. Terakhir, hasil protein yang diekspresikan teramati adanya pita protein rekombinan dengan bobot ~30 kDa pada fraksi insolubel baik pada perlakuan induksi IPTG 0,6 mM maupun tanpa induksi IPTG. Dengan demikian, kesimpulan dari penelitian ini adalah produksi TEV protease rekombinan berhasil dilakukan. Namun, karena hasil sekuensing menunjukkan ketidaksesuaian sekuens TEV protease, diperlukan analisis lebih lanjut untuk memastikan TEV protease. Selain itu, optimasi produksi diperlukan karena protein masih dihasilkan dalam bentuk insolubel, sebagai upaya untuk produksi TEV protease yang lebih efisien.