Curah hujan yang tinggi, tingginya kepadatan penduduk atau kapasitas sungai, topografi, perubahan tata guna lahan, dan kurangnya daerah resapan air merupakan faktor penyebab banjir. Banjir yang terjadi dari Tahun 2019 sampai dengan Tahun 2023 di Kali Bekasi mengakibatkan masyarakat kesulitan beraktivitas, berdampak pada sosial-ekonomi dan pembangunan dari bencana ini cukup signifikan. Kota Bekasi, melalui kajian risiko dengan analisis hidrologi dan permodelan banjir menunjukkan bahwa tingkat ancaman banjir di Kelurahan Bojong Menteng, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kelurahan Sepanjang Jaya termasuk sedang. Untuk Kelurahan Pengasinan memiliki ancaman rendah. Tingkat kerentanan yang bervariasi baik sosial, ekonomi, fisik dan lingkungan di Kecamatan Rawalumbu memiliki klasifikasi sedang begitupun tingkat kapasitas. Risiko banjir yang diidentifikasi pada kategori risiko sedang. Sebagai solusi penanggulangan banjir, menggunakan metode Early Warning System diterapkan melalui kemajuan teknologi yang bertujuan untuk mengurangi risiko akibat banjir luapan Kali Bekasi .Pendekatan ini dilakukan sebagai upaya non struktural bahwa pengelolaan berbasis kemajuan teknologi diharapkan dapat mengurangi risiko akibat banjir sekaligus menjadi solusi yang efektif dalam mencegah dampak negatif lingkungan di sepanjang Kali Bekasi.
Perpustakaan Digital ITB