Pada struktur beton bertulang, kekuatan tarik beton sering kali menjadi aspek yang diabaikan dalam proses desain, dengan kekuatan tarik tulangan baja yang lebih ditekankan. Namun, dengan beton bertulang yang sejauh ini masih menjadi alternatif yang lebih mudah diakses bahkan dalam kondisi sedang hingga keras, kemampuan beton untuk menahan variabel yang dapat menyebabkan korosi pada tulangan di dalamnya menjadi sangat penting. Tension stiffening sering kali merupakan aspek yang memiliki implikasi besar dalam kinerja beton bertulang tetapi jarang disebutkan secara eksplisit dalam peraturan bangunan, di mana parameter lain seperti lebar retak dan jarak retak digunakan sebagai penggantinya. Dalam penelitian ini, spesimen yang terbuat dari beton geopolimer tanpa serat dan yang diperkuat dengan serat mengalami prosedur korosi dipercepat yang diukur setiap hari dengan menggunakan hukum Faraday untuk memperkirakan tingkat korosi selama proses percepatan. Spesimen kemudian menjalani uji tarik uniaksial untuk menentukan jumlah kapasitas yang hilang akibat korosi tulangan sebelum akhirnya menjalani pemeriksaan X-Ray MicroCT untuk menyelidiki mekanisme kegagalan pada tingkat mikrostruktur. Dapat disimpulkan bahwa beton geopolimer memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap korosi dengan serat yang semakin meningkatkan karakteristik ini.
Perpustakaan Digital ITB