Pembangunan tanggul banjir di wilayah Sungai Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menjadi upaya kritis untuk mitigasi risiko banjir dan kerugian ekonomi. Penelitian ini menganalisis efektivitas variasi tinggi tanggul dalam mengurangi luas genangan dan kerugian ekonomi melalui integrasi simulasi hidraulika dan valuasi ekonomi menggunakan pemodelan debit banjir periode ulang 100 tahun, simulasi genangan 2D dengan HEC-RAS 6.6, serta perhitungan kerugian ekonomi menggunakan metode ECLAC.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa tanggul setinggi 5.5 m memberikan pengurangan luas genangan tertinggi sebesar 87.36%, menurunkan luas genangan dari 158.03 ha (kondisi eksisting) menjadi 20.07 ha, dengan pengurangan kerugian ekonomi mencapai Rp3.3 miliar (51.81%). Melalui pendekatan analisis titik balik, Metode Rasional Rasio (MRR), dan grafik hubungan luas genangan terhadap kerugian ekonomi, penelitian ini mengidentifikasi tinggi tanggul optimal berada pada rentang 3.5-4 meter yang mampu menyeimbangkan biaya konstruksi dengan pengurangan risiko banjir. Tinggi tanggul 3.5 meter debit 538 m³/s secara aman dan mengurangi luas genangan hingga 77.6% dan 4 meter dapat mengelola hingga 70%, sehingga menekan kerugian ekonomi secara signifikan.
Perpustakaan Digital ITB